Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Andi Jap mengatakan, akan mengantisipasi masuknya virus sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dengan memaksimalkan puskesmas mengenali pasien yang kemungkinan terkena penyakit berbahaya tersebut.

"Walau Kalbar belum ditemukan ada warga yang terkena virus tersebut, namun upaya antisipasi tetap harus kita lakukan," katanya di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengeluarkan surat edaran untuk dinas kesehatan yang ada di kabupaten/kota seluruh Kalbar yang isinya mengimbau kepada setiap setiap pemerintah daerah untuk meningkatkan antisipasi masuknya virus tersebut.

Andi mengatakan, saat ini beberapa warga Korea Selatan sudah ada yang terkena virus tersebut dan diketahui negara tersebut merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup banyak diminati masyarakat Indonesia.

"Jadi, kemungkinan mudahnya virus tersebut menjangkiti wisatawan memang ada, makanya kita melakukan upaya antisipasi untuk menghindari hal itu," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan mengintensifkan tenaga kesehatan yang ada di bandara, pos lintas batas dan terminal internasional agar bisa mendeteksi masyarakat yang terkena virus itu, baik menggunakan "thermoscan" atau melihat langsung ciri-ciri masyarakat yang terkena virus itu.

"Kita juga sebelumnya sudah ada beberapa rumah sakit rujukan untuk flu burung. Nantinya jika ada pasien yang didiagnosa terkena virus itu maka akan dirawat di rumah sakit tersebut," katanya.

Dia menambahkan, antarinstansi di masing-masing wilayah, menurutnya, sudah dilakukan antisipasi sesuai standar operasional prosedur dalam menyikapi penyebaran MERS.

"Pengawasan juga akan terus kita lakukan, koordinasi juga demikian. Di antaranya dengan Dinas Kesehatan, Dinsosnakertrans, dan kepolisian setempat," kata Andi.

(KR-RDO/K007)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015