Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengatakan pada triwulan pertama tahun 2015, kinerja keuangan Pemprov Kalbar menunjukkan perkembangan yang baik.
"Hingga triwulan I 2015, realisasi belanja pemerintah provinsi Kalbar mencapai 9,57 persen dari target belanja APBD 2015, tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Dwi di Pontianak, Jumat.
Di sisi lain, katanya, realisasi pendapatan hingga triwulan I 2015, mencapai 22,3 persen dari target pendapatan APBD 2015 dan terendah dalam tiga tahun terakhir.
"Secara nominal, realisasi penyerapan belanja mencapai Rp437, 75 miliar, sementara realisasi pendapatan mencapai Rp1,01 triliun," tuturnya.
Di sisi lain, menurut Dwi, kondisi ketenagakerjaan di Kalbar terjadi seiring dengan meningkatnya angka pengangguran yang sangat signifikan serta menurunnya angka partisipasi angkatan kerja dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditinjau dari sisi sektoral, penyerapan tenaga kerja utama di Kalimantan Barat didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian, perdagangan dan jasa.
"Tingginya angka pengangguran pada periode laporan terjadi sejalan dengan melemahnya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan jasa," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, tingkat kesejahteraan masyarakat Kalbar pada triwulan I 2015 menunjukkan tren perbaikan. Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan hingga triwulan I 2015, BTP Gabungan Kalbar memperlihatkan tren perbaikan dengan meningkat cukup tinggi dibanding triwulan sebelumnya.
"NTP Kalbar pada triwulan I 2015 tercatat sebesar 97,50 atau mengalami peningkatan sebesar 1,14 persen per tahun dibanding NTP periode Maret 2014 yang tercatat sebesar 96,40 persen," kata Dwi.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Hingga triwulan I 2015, realisasi belanja pemerintah provinsi Kalbar mencapai 9,57 persen dari target belanja APBD 2015, tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Dwi di Pontianak, Jumat.
Di sisi lain, katanya, realisasi pendapatan hingga triwulan I 2015, mencapai 22,3 persen dari target pendapatan APBD 2015 dan terendah dalam tiga tahun terakhir.
"Secara nominal, realisasi penyerapan belanja mencapai Rp437, 75 miliar, sementara realisasi pendapatan mencapai Rp1,01 triliun," tuturnya.
Di sisi lain, menurut Dwi, kondisi ketenagakerjaan di Kalbar terjadi seiring dengan meningkatnya angka pengangguran yang sangat signifikan serta menurunnya angka partisipasi angkatan kerja dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditinjau dari sisi sektoral, penyerapan tenaga kerja utama di Kalimantan Barat didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian, perdagangan dan jasa.
"Tingginya angka pengangguran pada periode laporan terjadi sejalan dengan melemahnya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan jasa," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, tingkat kesejahteraan masyarakat Kalbar pada triwulan I 2015 menunjukkan tren perbaikan. Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan hingga triwulan I 2015, BTP Gabungan Kalbar memperlihatkan tren perbaikan dengan meningkat cukup tinggi dibanding triwulan sebelumnya.
"NTP Kalbar pada triwulan I 2015 tercatat sebesar 97,50 atau mengalami peningkatan sebesar 1,14 persen per tahun dibanding NTP periode Maret 2014 yang tercatat sebesar 96,40 persen," kata Dwi.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015