Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kabupaten Kubu Raya Hermanus mengatakan di wilayahnya mengalami surplus beras sekitar 40.000 ton, dimana produksi beras sampai Mei 2015 mencapai 96.019 ton, sementara kebutuhan warga hanya 59.367 ton.

"Menjelang puasa kemarin, harga beras tidak mengalami peningkatan berarti, bahkan harga beras kampung yang beredar di tengah masyarakat juga sangat stabil. Artinya kebutuhan beras Kubu Raya sampai sejauh ini, dan untuk menjelang Lebaran nanti, masih sangat cukup," kata Hermanus di Sungai Raya, Minggu.

Menurut dia, sejauh ini Pemkab Kubu Raya sangat fokus untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah itu. Terlebih saat ini Kubu Raya memiliki beberapa daerah sentra penghasil komoditas tersebut antara lain adalah kecamatan Sungai Kakap, Terentang, Batu Ampar, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada kepala desa di wilayahnya untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi area pertanian, agar masyarakat bisa menggarapnya sehingga pendapatan mereka bertambah," tuturnya.

Hermanus mengatakan krisis pangan dan bahaya kelaparan saat ini sedang membayangi dunia. Jumlah kasus kekurangan pangan dan kelaparan saat ini paling tinggi sejak tahun 1970-an.

Menurut dia, The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) pada tahun 2009 memperkirakan sekitar 1,02 miliar jiwa di seluruh dunia saat ini sedang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan. Kondisi yang paling parah terjadi di negara-negara Afrika dan Asia Selatan.

"The United Nations Population Fund pada tahun 2000 memprediksi pada tahun 2050 akan ada tambahan sekitar 2,32 miliar jiwa yang tersebar di seluruh dunia yang harus dipenuhi kebutuhan pangannya di bawah tekanan ancaman perubahan iklim yang semakin berat.

Hal tersebut, lanjut dia, mengakibatkan setiap negara harus mempersiapkan diri menghadapi ancaman krisis pangan tersebut," tuturnya.

Berdasarkan hal tersebut, Pemkab Kubu Raya sejak 2009 sudah berupaya untuk terus meningkatkan perluasan areal pertanian dan produksi padi di setiap desa.

"Untuk itu, kami sudah mempersiapkan program kawasan pangan, kawasan beras, dan program peningkatan hasil perkebunan, perikanan, peternakan, dan program pendukung lainnya untuk mendukung kesiapan pangan Kubu Raya," kata Hermanus.

Pada tahun ini, Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya Kalbar mendapatkan alokasi dana sebesar Rp67 miliar yang akan digunakan untuk memaksimalkan potensi pertanian di kabupaten itu.

"Pada tahun ini, APBD Kubu Raya untuk bidang pertanian memang kecil, karena kami sadar kebijakan bupati untuk membangun infrastruktur pendukung memang menjadi program prioritas karena menyangkut nadi ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, Gandhi Satyagraha.

Namun, menurut dia, lobi yang dilakukan oleh Bupati ke Kementerian Pertanian berhasil memberikan masukan yang cukup besar bagi pertanian Kubu Raya dan total anggarannya saat ini sebesar Rp67 miliar.

Dia menjelaskan, dari anggaran tersebut pihaknya akan memfokuskan pada pembenahan sarana irigasi dan infrastruktur pendukung pertanian lainnya, termasuk pengadaan alsintan dan bibit serta pupuk bagi petani.

"Selama ini, pertanian di Kabupaten Kubu Raya baik pertanian lahan kering maupun lahan basah sangat potensial dengan komoditas yang dibudidayakan yaitu padi, jagung, ubi, kedelai, kacang tanah, sayur dan buah-buahan," kata Gandhi.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015