Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) kabupaten Melawi periode 2015-2020 secara resmi dilantik oleh Ketua Harian DAD Provinsi Kalbar, Yakobus Kumis. Selasa.
    Pelantikan pengurus DAD digelar di aula Emaus dan dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh lintas etnis seperti Wabup Melawi Panji, Bupati Sintang Milton Crosby, Ketua DPRD Melawi Abang Tajudin, sejumlah kepala SKPD, Ketua MABM dan MABT serta para camat, kades dan tumenggung adat.
    Ketua DAD Melawi Sudarmono usai pelantikan meminta seluruh jajarannya menjunjung tinggi kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. "Jabatan itu adalah amanah, wajib menjunjung tinggi kepercayaan dari masyarakat adat dayak terutama bagi para pengurus. Kita harus bisa melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya," katanya.
    Sudarmono pun meminta seluruh pengurus DAD Melawi memegang motto "apai dicita adat, diniat adat, sak lapang senang jaga angas". "Jangan sampai kita berselisih, dan terpecah sehingga menghambat perkembangan organisasi DAD ini," pesannya.
    Ketua Harian DAD Provinsi Kalbar Yakobus Kumis yang datang mewakili ketua umum DAD, Cornelis mengatakan kebanggaannya terhadap pelantikan DAD Melawi yang sangat lengkap. Pelantikan ini bahkan dihadiri sejumlah pejabat serta tokoh lintas etnis.
    "Di beberapa kabupaten, terkadang jarang ada pejabat mau hadir dalam pelantikan DAD," terangnya.
    Yakobus pun berpesan pada pengurus DAD Melawi agar selalu memperjuangkan kedamaian di Melawi berdasarkan kearifan lokal yang sudah dimiliki masyarakat dayak sejak lahir. Ia mengingatkan tugas pengurus baru kedepannya akan lebih berat, karena di masa kini berhadapan dengan berbagai tantangan kehidupan, mulai dari kelesuan ekonomi, menurunnya degradasi moral anak bangsa, serta pengaruh teknologi yang bermuatan negatif pada generasi muda kini.
    "Pengurus saya minta lakukan koordinasi diinternal pengurus. Buat job descripsion yang benar. DAD juga dibentuk di tingkat kecamatan. Organisasi ini harus kuat hingga ke akar rumput. Jangan hanya kuat diatas, tapi lemah dibawah," pesannya.
    Selain itu, Yakobus juga mengingatkan agar orang Dayak harus belajar menjalankan organisasi modern. Buat program terencana dan terstruktur. “Lakukan komunikasi yang baik dengan semua pihak. Terutama pemerintah harus sinergi,” katanya.
    Sementara itu, Bupati Sintang Milton Crosby yang juga koordinator pemekaran PKR berharap DAD Melawi bukan menciptakan eksklusifme kelompok. Tapi organisasi dibangun untuk memberdayakan masyarakat Dayak.
    "Di era globalisasi, budaya akan terdegradasi. Maka tugas kita adalah untuk mempertahankan budaya, dengan memperkuat diri dengan teknologi dan ilmu pengetahuan," ucapnya.
    Milton mengatakan, di masa kini kita harus meningkatkan SDM, melalui pendidikan dan keimanan dan ketakwaan. “Harus saling menumbuhkan budaya masing-masing kalau masih ingin kita tetap eksis,” katanya.
    Milton juga memaparkan soal pemekaran Provinsi Kapuas Raya yang telah digagas sejak lama. Ia berharap PKR tak lama lagi bisa segera terbentuk karena hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat di wilayah timur Kalbar. Apalagi setelah kedatangan komisi II DPR RI beberapa waktu lalu.
    "Semoga ini menjadi agenda utama dalam prolegnas di parlemen kedepan. Apalagi PKR sudah lama masuk dalam 65 DOB pada 2014. Karena PKR menjadi satu-satunya solusi percepatan pembangunan di wilayah timur Kalbar," katanya.
    Wakil Bupati Melawi, Panji dalam kesempatan inipun meminta keberadaan DAD sebagai organisasi adat bisa diterjemahkan dengan baik oleh para pengurus di dalamnya. Menurut pria yang akan kembali maju dalam Pilkada Melawi ini, Negara kini sudah mengakui keberadaaan adat dan organisasi adat melalui peraturan pemerintah dan undang-undang.
    "Tinggal kita sekarng menerjemahkan adat itu siapa. DAD adalah bagian dari kedaulatan budaya yang diakui oleh Negara. Dan DAD adalah representasi Dayak serta administrator tata nilai Dayak," katanya.

Pewarta: Eko S

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015