Sungai Raya (Antara Kalbar) - Masyarakat Kabupaten Kubu Raya mempertanyakan kebijakan pemerintah setempat terkait program menggratiskan biaya masuk sekolah yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Saya ingat betul saat Bupati Kubu Raya memberikan informasi bahwa setiap sekolah negeri tidak diperkenankan memungut biaya masuk, bahkan Pemkab Kubu Raya akan menggratiskan biaya sekolah. Namun, kenyataannya, saat saya memasukkan anak saya sekolah di SMP, malah dipungut biaya ini dan itu," kata Tarmizi warga Sungai Raya, Kamis.
Tarmizi memaparkan, tahun ini dia akan memasukkan anaknya ke salah satu SMP negeri yang ada di Kecamatan Sungai Raya. Namun, saat akan mendaftar, setiap siswa dikenakan biaya masuk dan sumbangan wajib dari pihak sekolah.
"Karena itu, saya mempertanyakan pernyataan bupati bahwa masuk sekolah mulai dari SD sampai SMA negeri di Kubu Raya gratis. Karena hal ini sangat bertolak belakang kenyataan di lapangan," tuturnya.
Ditempat yang sama, Yohanes, orang tua siswa lainnya mengatakan jika memang harus dikenakan biaya sumbangan, tentu seharusnya tidak diwajibkan, tetapi sesuai kemampuan orang tua siswa.
"Yang ada, kita malah diharuskan membayar macam-macam biaya, seperti seragam dan lain sebagainya. Beda dengan kepemimpinan bupati terdahulu yang memberikan seragam gratis bagi siswa yang baru akan masuk," katanya.
Dia menambahkan, saat kampanye lalu, Bupati Rusman Ali dan wakilnya Hermanus mengkampanyekan sekolah dan seragam gratis bagi masyarakat Kubu Raya. Namun, katanya, saat ini saat akan masuk sekolah, siswa malah tetap dipungut biaya.
"Sementara Kubu Raya usianya sudah cukup dewasa dalam menyikapi masalah pendidikan, kalau mau berbicara jujur seperti kita ketahui bahwa dana-dana hanya bersumber dari pusat oleh Pemerintahan sekarang pertanyaan mana dana-dana yang bersumber dari Kabupaten Kubu Raya sendiri," tanyanya.
(KR-RDO/F003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saya ingat betul saat Bupati Kubu Raya memberikan informasi bahwa setiap sekolah negeri tidak diperkenankan memungut biaya masuk, bahkan Pemkab Kubu Raya akan menggratiskan biaya sekolah. Namun, kenyataannya, saat saya memasukkan anak saya sekolah di SMP, malah dipungut biaya ini dan itu," kata Tarmizi warga Sungai Raya, Kamis.
Tarmizi memaparkan, tahun ini dia akan memasukkan anaknya ke salah satu SMP negeri yang ada di Kecamatan Sungai Raya. Namun, saat akan mendaftar, setiap siswa dikenakan biaya masuk dan sumbangan wajib dari pihak sekolah.
"Karena itu, saya mempertanyakan pernyataan bupati bahwa masuk sekolah mulai dari SD sampai SMA negeri di Kubu Raya gratis. Karena hal ini sangat bertolak belakang kenyataan di lapangan," tuturnya.
Ditempat yang sama, Yohanes, orang tua siswa lainnya mengatakan jika memang harus dikenakan biaya sumbangan, tentu seharusnya tidak diwajibkan, tetapi sesuai kemampuan orang tua siswa.
"Yang ada, kita malah diharuskan membayar macam-macam biaya, seperti seragam dan lain sebagainya. Beda dengan kepemimpinan bupati terdahulu yang memberikan seragam gratis bagi siswa yang baru akan masuk," katanya.
Dia menambahkan, saat kampanye lalu, Bupati Rusman Ali dan wakilnya Hermanus mengkampanyekan sekolah dan seragam gratis bagi masyarakat Kubu Raya. Namun, katanya, saat ini saat akan masuk sekolah, siswa malah tetap dipungut biaya.
"Sementara Kubu Raya usianya sudah cukup dewasa dalam menyikapi masalah pendidikan, kalau mau berbicara jujur seperti kita ketahui bahwa dana-dana hanya bersumber dari pusat oleh Pemerintahan sekarang pertanyaan mana dana-dana yang bersumber dari Kabupaten Kubu Raya sendiri," tanyanya.
(KR-RDO/F003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015