Pontianak (Antara kalbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kapuas Hulu, akan menjajaki kerja sama wisata lintas perbatasan dengan Batang Ai`, Sarawak Malaysia.

"Kita telah merencanakan kegiatan studi komparatif ke Batang Ai`, Sarawak Malaysia," ujar Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kapuas Hulu, Darmawan, saat dihubungi, di Putussibau, Senin.

Kegiatan tersebut, ujar Darmawan, untuk menindaklanjuti kunjungan dari Sarawak Tourism Federation (STF) ke Kapuas Hulu beberapa waktu lalu.

"Kegiatan itu untuk menjajaki kerja sama antara Sarawak dan Kapuas Hulu, terkait isu perbatasan, yakni Trans Bordering Tourism. Ini diskusi mulai dari pemerintahan, keamanan, keimigrasian dan keselamatan, pelaku usaha sektor kepariwisataan di kedua batas negara," jelas Darmawan

Adapun studi komparatif tersebut akan diagendakan awal Oktober 2015 di mana jadwalnya sudah ditentukan oleh pihak STF. "Jika semua hal siap, maka akan langsung pembahasan kerja sama," ucap Darmawan.

Dalam studi komparatif nanti, Disbudpar Kapuas Hulu juga akan melibatkan anggota DPRD Kapuas Hulu. "Mereka sudah kami konfirmasi. DPRD sudah memberi sinyal positif," jelas dia.

Dikatakan Darmawan, dari aspek wisata, Batang Ai` tidak memiliki kekayaan atraksi. Jadi mereka hanya membuka peluang untuk turis, atraksi itu ke wilayah perbatasan Kapuas Hulu.

"Seperti spot wisata kano, memancing, interaksi sosial, wild-life, Kapuas Hulu bisa sajikan. Jadi kita memperkuat isu perbatasan, sehingga kunjungan lintas border saling menguntungkan," katanya.

Menurutnya, Kapuas Hulu sendiri sangat potensial jadi limpahan turis dari Malaysia. Hingga saat ini tercatat sekitar 5.000 turis datang ke Batang Ai` per tahun.

"Kalau kita bisa ambil 10 persen saja, sudah lumayan, jadi 500-an turis. Selama ini kita hanya bisa datangkan 350-an turis. Kita tentu ingin wisatawan meningkat dari pintu imigrasi perbatasan Kapuas Hulu, selain pintu imigrasi Jakarta dan Bali," tuturnya.

Darmawan berharap, apabila kerja sama turisme di perbatasan ini terjalin, maka perlu melibatkan Imigrasi Putussibau. Hal itu terkait kemudahan visa travel para turis yang akan masuk ke Bumi Uncak Kapuas.

"Terkait visa travel memang perlu dibicarakan terbuka, karena ini kerja sama antarnegara. Jangan sampai turis terkendala, saat hendak masuk ke Kapuas Hulu, misalkan kerja sama sudah terjalin," demikian Darmawan.

(T011/J003)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015