Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Hazairin mengatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk menghindari dampak El Nino pada kebutuhan pangan Kalbar.

"Beberapa upaya antisipasi telah kita lakukan untuk menghindari El Nino pada tahun ini, dimana pada awal tahun lalu kita sudah membagikan beberapa unit pompa air kepada masyarakat petani, untuk digunakan menyalurkan air pada irigasi pertanian, saat musim kering akibat dari El nino itu," katanya di Pontianak, Minggu.

Hazairin menjelasnkan, pihaknya juga sudah memberikan bantuan untuk perbaikan irigasi pertanian kepada beberapa daerah penyanggah kebutuhan pangan di Kalbar, termasuk pembagian hand tractor kepada beberapa petani, agar bisa mempercepat proses tanam.

"Saya juga telah mengimbau kepada seluruh dinas pertanian yang ada di kabupaten/kota yang ada di Kalbar agar tidak menganggap remeh dengan hal ini. Karena, jika telah diantisipasi dari awal, diharapkan musim kering tahun ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap produksi padi di Kalbar," tuturnya.

Dia menambahkan, dampak lain dari El Nino adalah beberapa wilayah menjadi rentan mengalami kebakaran hutan. Dia menyebut Kalimantan Barat adalah daerah yang saat ini sangat mudah terjadi kebakaran.

Untuk itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Polda Kalbar untuk mengantisipasi pembakaran lahan yang dilakukan oleh masyarakat petani, salah satunya dengan memaksimalkan sosialisasi penggunaan pupuk Trichoderma kepada masyarakat sebagai upaya menurunkan kasus pembakaran lahan untuk pertanian.

"Kita akan memaksimalkan sosialisasi penggunaan pupuk trichoderma kepada para petani, agar masyarakat tidak lagi membakar lahan ketika akan membuka lahan pertanian baru," katanya.

Dia menjelaskan, untuk membiasakan para petani menggunakan Trichoderma diakuinya bukan perkara yang mudah. Karena untuk itu diperlukan pelatihan bagi para petani.

"Permasalahannya sekarang adalah tenaga pelatih kita masih sangat minim, sehingga untuk melakukan sosialisasi sekaligus pelatihan ini memerlukan waktu dan selama ini kita lakukan secara bertahap," tuturnya.

Namun, kita akan terus mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, karena itu jelas bertentangan dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan.

"Terkait hal itu, metode pembukaan lahan tanpa bakar ini, akan kita kembangkan ke seluruh Kalbar. Ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak dari Elnino di Kalbar," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015