Samarinda (ANTARA) - TNI melalui Kodam VI/Mulawarman berhasil mengubah lahan eks tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lahan pertanian dan peternakan, sehingga hasil dari ini diyakini mampu mendukung ketahanan pangan.
"Lokasi tersebut pada Jumat kemarin dikunjungi dan dilakukan penanaman jagung oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha bersama rombongan," kata Komandan Korem (Danrem) 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul dalam rilis Penrem 091/ASN di Samarinda, Sabtu.
Danrem mengatakan bahwa lokasi bekas lahan tambang milik PT Bramasta Sakti tersebut telah dilakukan reklamasi dengan baik, sehingga kini terdapat lahan ketahanan pangan dan peternakan sekaligus lahan penyedia bahan makanan dari rumput untuk pakan sapi.
"Mengingat lahan ini merupakan lahan eks tambang, tentu membutuhkan penanganan khusus, bagaimana supaya lahan bisa diubah menjadi lahan pertanian. Kami berharap hasil produksinya dapat dijadikan sebagai program ketahanan pangan yang terintegrasi, yaitu terdapat pertanian di bidang hortikultura, peternakan, bahkan perikanan," ucap danrem.
Kegiatan ini merupakan upaya TNI dalam mendukung pemulihan lingkungan yang sekaligus untuk ketahanan pangan di wilayah Kaltim, khususnya di Dusun Makarti, Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sementara Kepala Teknik Tambang Aris Subagyo, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan TNI dalam hal ini Kodam VI/Mulawarman yang turut mendukung pemulihan lingkungan serta ketahanan pangan.
Sinergi antara pemerintah daerah, pihak swasta dan Kodam VI/Mulawarman lanjutnya, merupakan bentuk nyata kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lestari, kondisi yang baik untuk investasi dan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Reklamasi yang kami lakukan tidak hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga menjadikan lahan eks tambang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Sebagai buktinya adalah lahan bekas tambang yang saat ini dikelola PT Bramasta Sakti telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian produktif dengan tanaman endemik dan hortikultura seperti serai wangi, jagung dan pisang.
"Di kawasan yang sudah dilakukan reklamasi ini juga memiliki mini ranch yang sudah beroperasi, bahkan ke depan berpotensi menjadi pusat peternakan sapi dan kambing yang mampu mendukung swasembada pangan asal daging," ujar Aris Subagyo.