Pontianak  (Antara Kalbar) - Para tokoh agama, masyarakat dan kerukunan umat beragama Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Bengkayang di Kalimantan Barat menyatakan sikap untuk tidak terprovokasi serta siap menjaga rasa toleransi agar tidak terjadi insiden seperti di Tolikara, Papua.

Pernyataan sikap itu dituangkan dalam kegiatan silahturahmi Dandim 1202 Singkawang, bersama tokoh agama dan masyarakat Singkawang, Sambas dan Bengkayang di Aula Makodim 1202 Singkawang.

Dandim 1202 Singkawang, Letkol Inf Nico Reza H Dipura di Singkawang, Minggu menjelaskan, lebih baik mengambil langkah-langkah pencegahan seperti mendiskusikan antisipasi konflik bersama tokoh agama dan masyarakat.

Menurutnya, pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah agar masyarakat lainnya tidak terprovokasi.

"Dari masing-masing Pemda menindaklanjutinya bersama Kementrian Agama sampai ke tingkat bawah. Jadi ketika hari besar keagamaan tidak ada yang terprovokasi dan kita harapkan sampai menyentuh ke lapisan masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, sampai saat ini Singkawang, Bengkayang dan Sambas dalam kondisi kondusif. Hal itu disebabkan sumber daya manusianya juga sudah sangat bagus dan masyarakatnya dapat berpikiran positif.

Di tempat yang sama, Sekretaris FKUB Bengkayang, Sukandar Dinata juga menyatakan, jika sampai saat ini kondisi di Bengkayang, sangat kondusif dan tetap menjaga rasa toleransi antar umat beragama.

Di tempat yang sama, Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sambas, H Ahmadi Muhammad mengatakan, perlu dilakukannya antisipasi terjadinya konflik dengan melindungi kaum minoritas di tengah masyarakat minoritas.

"Untuk itu kami meminta, agar sosialisasi kerukunan antar umat beragama sampai ke akar rumput," tuturnya.

Anggota FKUB Kota Singkawang, dr H Sumardi berharap, agar FKUB harus kompak dan saling bermitra karena damai itu indah.

Hal yang sama disampaikan perwakilan FKUB Sambas, Bonefasius Boni yang sangat menyayangkan adanya konflik di Tolikara dan perlu disikapi dengan mengantisipasi agar tidak terjadi.

"Konflik di Tolikara harus cepat kita sikapi, agar tidak semakin meluas," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015