Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Pariwisata, pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Singkawang, Triwahdina Safriantini mengatakan, jumlah pemandu wisata yang ada di kota itu masih sangat minim.
"Tidak heran kalau saat ada even wisata di sini, para pemandu wisata kelabakan, terutama saat ada event besar. Hasilnya, peluang ekonomi baru inipun hilang di depan mata," kata Triwahdina di Singkawang, Rabu.
Dia mengatakan, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jika setiap perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang selalu disaksikan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara.
"Tapi sayang, keberadaan para turis-turis tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemuda pemudi Kota Singkawang, untuk menjadi tenaga pemandu wisata," tuturnya.
Dia mengungkapkan, kenyataannya jumlah pemandu wisata khusus yang ada di Kota Singkawang tidaklah banyak. Berdasarkan perkiraan, katanya, hanya sekitar 30 orang saja.
Mengetahui kondisinya seperti itu, maka Singkawang masih membutuhkan tenaga pemandu wisata yang lebih banyak lagi. Tujuannya, jelas dia, agar saat ada event besar, para turis dapat memanfaatkan jasa pemandu wisata.
Sehingga, ketika turis pulang dari Kota Singkawang, mereka benar-benar dapat merasakan kepuasan. Terutama akan tempat-tempat wisata yang telah di kunjungi karena ada pemandu wisata.
"Jadi, tidak hanya keelokan tempat wisatanya saja, namun adanya pemandu wisata tentu dapat juga mengenalkan ikon kuliner wisata khas Kota Singkawang," katanya.
Dengan adanya kepuasan dari si pelancong, maka efek positif bahwa Kota Singkawang merupakan salah satu ikon kota wisata di Kalbar akan terus ditularkan melalui mulut pelancong yang telah datang ke sini.
Dia menambahkan, ladang pekerjaan baru, seperti menjadi pemandu wisata sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh orang-orang Singkawang.
"Karena merekalah yang mengetahui kondisi dan tempat-tempat wisata yang dapat di kunjungi," katanya.***1***
(KR-RDO)
(U.KR-RDO/B/T011/T011) 05-08-2015 22:43:05
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Tidak heran kalau saat ada even wisata di sini, para pemandu wisata kelabakan, terutama saat ada event besar. Hasilnya, peluang ekonomi baru inipun hilang di depan mata," kata Triwahdina di Singkawang, Rabu.
Dia mengatakan, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jika setiap perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang selalu disaksikan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara.
"Tapi sayang, keberadaan para turis-turis tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemuda pemudi Kota Singkawang, untuk menjadi tenaga pemandu wisata," tuturnya.
Dia mengungkapkan, kenyataannya jumlah pemandu wisata khusus yang ada di Kota Singkawang tidaklah banyak. Berdasarkan perkiraan, katanya, hanya sekitar 30 orang saja.
Mengetahui kondisinya seperti itu, maka Singkawang masih membutuhkan tenaga pemandu wisata yang lebih banyak lagi. Tujuannya, jelas dia, agar saat ada event besar, para turis dapat memanfaatkan jasa pemandu wisata.
Sehingga, ketika turis pulang dari Kota Singkawang, mereka benar-benar dapat merasakan kepuasan. Terutama akan tempat-tempat wisata yang telah di kunjungi karena ada pemandu wisata.
"Jadi, tidak hanya keelokan tempat wisatanya saja, namun adanya pemandu wisata tentu dapat juga mengenalkan ikon kuliner wisata khas Kota Singkawang," katanya.
Dengan adanya kepuasan dari si pelancong, maka efek positif bahwa Kota Singkawang merupakan salah satu ikon kota wisata di Kalbar akan terus ditularkan melalui mulut pelancong yang telah datang ke sini.
Dia menambahkan, ladang pekerjaan baru, seperti menjadi pemandu wisata sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh orang-orang Singkawang.
"Karena merekalah yang mengetahui kondisi dan tempat-tempat wisata yang dapat di kunjungi," katanya.***1***
(KR-RDO)
(U.KR-RDO/B/T011/T011) 05-08-2015 22:43:05
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015