Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Penjabat Bupati Melawi, Hatta memulai tugasnya pada Jumat dan menyatakan siap membangun Melawi.
Kehadirannya disambut ratusan pegawai dan pejabat SKPD, termasuk Sekda, Kapolres dan Perwira Penghubung Kodim 1205 dan tokoh masyarakat lintas etnis.
Sebagai Pj Bupati, Hatta menyatakan keinginannya membangun Melawi yang lebih baik serta mensukseskan pelaksanaan pilkada dalam setahun tugasnya di Bumi Uranium tersebut.
Dalam ramah tamah yang digelar di ruang tamu rumah jabatan bupati, Hatta menyatakan tiga tugas utama yang sudah diamanatkan oleh Menteri Dalam Negeri.
"Tugas pokok ini meliputi melanjutkan program pemerintah, mensukseskan pelaksanaan pilkada serta menjaga netralitas PNS. PNS jangan ikut politik praktis," katanya.
Hatta menuturkan, dirinya akan berusaha bekerja maksimal untuk membuat Kabupaten Melawi menjadi lebih baik. Apalagi dirinya juga merupakan putra daerah yang berasal dari Melawi, sehingga dia mempunyai tanggung jawab untuk membangun Melawi.
"Kalaupun ada isu yang mengatakan, pak Hatta ini mau gini begitu itu tidak benar, saya akan laksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ada, saya ingin membuat Melawi menjadi lebih bagus. Yang jelek ditinggal," katanya.
Hatta juga tidak ingin, dalam kepemimpinannya nanti akan ada kelompok A dan kelompok B. Dia hanya ingin semuanya menjadi satu dan bekerja untuk kebaikan Kabupaten Melawi.
"Tugas saya ini adalah melayani masyarakat, saya juga akan terbuka menerima kehadiran masyarakat, bukan malah minta dilayani, saya tidak ingin membuat kelompok A dan B, semuanya saya anggap sama," kata Hatta.
Saat disinggung mengenai adanya tiga dinas yang tidak memiliki kepala dinas. Hatta mengatakan hal itu akan segera dikaji, karena bagaimanapun posisi Plt untuk jabatan kepala dinas tidak boleh terlalu lama karena akan menggangu kinerja.
"Plt ini paling lama bertugas selama enam bulan. Maka nanti kita isi. Sekarang kita lihat kebutuhannya, nanti kita bahas lagi. Yang penting sekarang ini saya akan mensukseskan pilkada Melawi," katanya.
Hatta yang akan bertugas kurang lebih setahun pun memilih untuk tinggal di rumah dinas wakil bupati, ketimbang tinggal di Pendopo Bupati. Alasannya, lebih dekat dengan kantor bupati mengingat posisi rumah jabatan wakil tepat berada di belakang kantor bupati.
"Jadi saya tak perlu pakai mobil. Tinggal jalan kaki saja ke kantor. Para pegawai tenang saja, karena jam 7 saya pasti sudah di kantor," katanya.
Hatta sendiri bukanlah sosok yang asing di Melawi karena ia memulai karirnya sebagai pejabat struktural dari kabupaten Melawi. Sebelum pindah ke Pemprov Kalbar, jabatannya terakhir di Melawi adalah Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan.
Sementara itu, Ketua DAD Melawi, Sudarmono berharap penjabat bupati Melawi bisa menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang ada. Sehingga roda pemerintahan di kabupaten Melawi bisa berjalan dengan baik.
"Kami sangat ingin bapak bisa bertugas dengan baik, bisa mengayomi dan melindungi masyarakat," katanya saat proses penyambutan adat dayak.
DAD kata Sudarmono, ingin agar Hatta bisa bekerja secara profesional. Meskipun penjabat bupati saat ini merupakan orang Dayak, tidak boleh hanya berpihak pada orang Dayak, karena dia adalah Bupati Melawi.
"Meskipun Pak Hatta orang Dayak, bukan berarti beliau ini bupatinya orang Dayak, namun bupatinya orang Melawi, jadi semua harus dirangkul untuk kepentingan Melawi," katanya. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kehadirannya disambut ratusan pegawai dan pejabat SKPD, termasuk Sekda, Kapolres dan Perwira Penghubung Kodim 1205 dan tokoh masyarakat lintas etnis.
Sebagai Pj Bupati, Hatta menyatakan keinginannya membangun Melawi yang lebih baik serta mensukseskan pelaksanaan pilkada dalam setahun tugasnya di Bumi Uranium tersebut.
Dalam ramah tamah yang digelar di ruang tamu rumah jabatan bupati, Hatta menyatakan tiga tugas utama yang sudah diamanatkan oleh Menteri Dalam Negeri.
"Tugas pokok ini meliputi melanjutkan program pemerintah, mensukseskan pelaksanaan pilkada serta menjaga netralitas PNS. PNS jangan ikut politik praktis," katanya.
Hatta menuturkan, dirinya akan berusaha bekerja maksimal untuk membuat Kabupaten Melawi menjadi lebih baik. Apalagi dirinya juga merupakan putra daerah yang berasal dari Melawi, sehingga dia mempunyai tanggung jawab untuk membangun Melawi.
"Kalaupun ada isu yang mengatakan, pak Hatta ini mau gini begitu itu tidak benar, saya akan laksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ada, saya ingin membuat Melawi menjadi lebih bagus. Yang jelek ditinggal," katanya.
Hatta juga tidak ingin, dalam kepemimpinannya nanti akan ada kelompok A dan kelompok B. Dia hanya ingin semuanya menjadi satu dan bekerja untuk kebaikan Kabupaten Melawi.
"Tugas saya ini adalah melayani masyarakat, saya juga akan terbuka menerima kehadiran masyarakat, bukan malah minta dilayani, saya tidak ingin membuat kelompok A dan B, semuanya saya anggap sama," kata Hatta.
Saat disinggung mengenai adanya tiga dinas yang tidak memiliki kepala dinas. Hatta mengatakan hal itu akan segera dikaji, karena bagaimanapun posisi Plt untuk jabatan kepala dinas tidak boleh terlalu lama karena akan menggangu kinerja.
"Plt ini paling lama bertugas selama enam bulan. Maka nanti kita isi. Sekarang kita lihat kebutuhannya, nanti kita bahas lagi. Yang penting sekarang ini saya akan mensukseskan pilkada Melawi," katanya.
Hatta yang akan bertugas kurang lebih setahun pun memilih untuk tinggal di rumah dinas wakil bupati, ketimbang tinggal di Pendopo Bupati. Alasannya, lebih dekat dengan kantor bupati mengingat posisi rumah jabatan wakil tepat berada di belakang kantor bupati.
"Jadi saya tak perlu pakai mobil. Tinggal jalan kaki saja ke kantor. Para pegawai tenang saja, karena jam 7 saya pasti sudah di kantor," katanya.
Hatta sendiri bukanlah sosok yang asing di Melawi karena ia memulai karirnya sebagai pejabat struktural dari kabupaten Melawi. Sebelum pindah ke Pemprov Kalbar, jabatannya terakhir di Melawi adalah Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan.
Sementara itu, Ketua DAD Melawi, Sudarmono berharap penjabat bupati Melawi bisa menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang ada. Sehingga roda pemerintahan di kabupaten Melawi bisa berjalan dengan baik.
"Kami sangat ingin bapak bisa bertugas dengan baik, bisa mengayomi dan melindungi masyarakat," katanya saat proses penyambutan adat dayak.
DAD kata Sudarmono, ingin agar Hatta bisa bekerja secara profesional. Meskipun penjabat bupati saat ini merupakan orang Dayak, tidak boleh hanya berpihak pada orang Dayak, karena dia adalah Bupati Melawi.
"Meskipun Pak Hatta orang Dayak, bukan berarti beliau ini bupatinya orang Dayak, namun bupatinya orang Melawi, jadi semua harus dirangkul untuk kepentingan Melawi," katanya. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015