Sungai Raya (Antara Kalbar) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kubu Raya melalui Program International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Coastal Community Development Project (CCDP) membangun tiga unit rumah produksi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.

"Untuk kelancaran penjualan hasil olahan laut, kami melalui program IFAD dan CCDP telah membangun Infrastruktur di 9 desa sasaran, yakni terdiri dari 9 bangunan Pondok Informasi dan 3 unit jalan desa. Selain itu, kami juga membangun tiga unit rumah produksi hasil laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kubu Raya, Joko Triyono di Sungai Raya, Senin.

Dia menjelaskan, tiga unit Rumah Produksi, yang terdiri dari Rumah Produksi Kepiting Soka tersebut dibangun di Desa Dabong, Rumah Produksi Pengelolaan Daging Rajungan di Desa Padang Tikar Satu, dan Rumah Produksi Krupuk Udang serta olahan rumah tangga lainnya di Desa Sungai Nibung.

"Untuk pemasaran produk-produk (kerupuk udang, abon ebi, terasi bubuk, amplang, snack ikan, daging rajungan dan lain sebagainya) yang dihasilkan oleh pokmas binaan CCDP-IFAD Kabupaten Kubu Raya dapat dikatakan telah berkembang dengan baik," tuturnya.

Joko mengatakan, dengan dukungan dari berbagai pihak, Dinasnya telah membantu memasarkan produk-produk pokmas pada supermarket-supermarket besar di Kota Pontianak seperti Kaisar, Mitra Mart, Mitra Anda, Ligo Mitra dan beberapa tempat lainnya, Pusat Oleh-oleh Pontianak.

"Tidak hanya itu, produk-produk olahan masyarakat tersebut juga dijual di counter Bandara Supadio, dan PT. Borneo. Pemasaran level desa juga tetap dilakukan oleh pokmas pengolahan dengan menjajakan keliling desa, menitipkan di warung-warung, dan membuka kios di Pondok Informasi yang telah dibangun," katanya.

Secara umum, lanjut Joko, hasil tangkapan nelayan desa-desa sasaran proyek CCDP- IFAD di Kabupaten Kubu Raya dijual langsung ke pengumpul atau tengkulak yang terdapat di masing-masing desa.

"Banyak nelayan yang tergantung kepada tengkulak-tengkulak tersebut, sehingga hasil tangkapan harus dijual kepada mereka," katanya.

Joko menambahkan, untuk menghindari ketergantungan nelayan terhadap tengkulak, terkait permasalahan modal dan sering kali nelayan tidak memiliki uang untuk biaya operasional. Pihaknya juga membantu permodalan masyarakat nelayan yang ada di daerah pesisir.

"Ketergantungan modal para nelayan terhadap tengkulak harus terputus, karena hal ini salah faktor penghambat kemajuan perekonomian nelayan. Ada beberapa alasan kenapa kondisi ini terjadi, salah satunya adalah pola pikir nelayan itu sendiri yang kurang memerhatikan manajemen keuangan," kata Joko.

Perlahan-lahan Tim CCDP-IFAD Kabupaten Kubu Raya merangsang dan melakukan doktrin positif terhadap kelompok masyarakat( pokmas) binaan agar mencoba membudayakan menabung.

"Hasilnya sangat positif karena sistem menabung ini sangat efektif untuk melepaskan diri nelayan dari ketergantungan terhadap tengkulak. Ketika alat tangkap nelayan rusak atau perlu uang, maka uang tabungan dapat digunakan tanpa harus meminjam lagi ke tengkulak," kata Joko. 

(KR-RDO/B012)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015