Ketapang (Antara Kalbar) - Kondisi kabut asap yang terjadi di Ketapang menimbulkan keprihatinan bagi berbagai kalangan termasuk salah satunya awak media.

Menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, sejumlah jurnalis seperti dari Suara Pemred, Tribun Pontianak, Rakyat Kalbar, Pontianak Post, Antara, dan TVRI Kalbar yang bertugas di Ketapang membagikan seribu masker secara gratis, Senin.

Seribu masker ini dibagikan salah satunya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Ketapang. Sebanyak 650 masker dibagikan di sekolah ini.

Kepala Sekolah SDN 07 Ketapang, Arif Sunawan mengaku senang dengan aksi kepedulian kawan-kawan berbagai media di Kalbar yang berada di Ketapang yang membagi-bagikan masker secara gratis kepada anak-anak didiknya.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada berbagai awak media yang ikut peduli dengan kondisi kabut asap dengan memberikan masker gratis kepada para siswa kami yang tentunya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya oleh para siswa," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau kondisi kabut asap yang melanda Ketapang sedikit banyak memang mengganggu proses belajar mengajar sebanyak 649 siswa di sekolahnya, sehingga pihaknya mengambil kebijakan untuk mengatur jadwal masuk dan mengurangi jam belajar siswanya.

"Kita tentu khawatir dapat menganggu kesehatan siswa, hari ini saja (senin-red) ada 17 siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit, belum kita ketahui sakit apa, kemungkinan bisa saja karena kondisi kabut asap, makanya kita akan mengecek ke orangtua murid yang hari ini sakit," jelasnya.

Iapun berharap kondisi ini segera dapat ditanggulangi sebelum semakin mengganggu proses belajar mengajar dan sebelum menganggu kesehatan para siswanya.

Sementara itu, satu diantara jurnalis yang ikut dalam pembagian masker tersebut, Theo dari Suara Pemred mengatakan pembagian masker scara gratis ini merupakan bentuk kepedulian kawan-kawan media akan kondisi kabut asap yang saat ini telah menyebabkan ribuan masyarakat terserang ISPA dan penyakit lainnya.

"Tidak hanya menimbulkan penyakit, kabut asap tentu menganggu berbagai aktivitas, baik proses belajar mengajar dan menganggu regulasi perekonomian daerah khususnya Ketapang," ucapnya.

Ia berharap kondisi kabut asap yang merupakan bencana musiman yang terjadi setiap tahunnya dapat dicarikan solusi dan ditanggulangi, agar kedepan diminimalisir atau bahkan ditiadakan.

"Pembagian masker bukan solusi jangka panjang, walaupun setidaknya dapat meminimalisir dampak penyakit akibat kabut, namun kita berharap ada solusi nyata dalam penanggulangan bencana kabut asap yang terjadi setiap tahunnya, dan ini tentu jadi pekerjaan rumah para pemimpin di Kalbar dan Ketapang khususnya," tutupnya.

Pewarta: john

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015