Sungai Raya (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kubu Raya Iqbal Asrarudin meminta pemerintah kabupaten tersebut bertanggung jawab dan segera memperbaiki bangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih yang ada di Desa Sungai Nibung, yang terbengkalai selama dua tahun terakhir.
"Saya sendiri mengikuti proses pembangunan rumah Instalasi Air Bersih itu sejak awal. Pembangunannya sangat sembarangan, sehingga mudah roboh. Makanya, saya minta Pemkab Kubu Raya melalui instansi terkait bertanggung jawab terkait ambruknya IPAB tersebut," kata Iqbal di Sungai Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, selama ini masyarakat Sungai Nibung memang sangat mengharapkan rumah IPAB itu karena masyarakat di daerah tersebut sangat bergantung dengan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dengan adanya kasus itu, kami minta dengan penegak hukum untuk diselidiki," tuturnya.
Bangunan itu, lanjutnya dianggarkan pada APBD 2013, namun hingga kini bangunan tersebut terbengkalai. Sampai saat ini, komponen instalasi berantakan dan tidak dipasang serta dibiarkan begitu saja.
"Artinya sudah dua tahun ini bangunan IPAB itu terbengkalai dan tidak ada tindak lanjut dari pemerintah," katanya.
Pihaknya akan dipertanyakan kepada dinas terkait yakni Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kubu Raya. Terutama tentang bagaimana hal itu bisa terjadi, dimulai terbengkalainya bangunan, perencanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban pihak kontraktor pelaksanaannya.
"Saya menilai ada yang tidak pas dari sisi perencanaan baik bangunan maupun titik dan kedalaman pengeboran dan teknologi filterasi. Juga model konstruksi bangunan IPAB yang tidak sesuai dengan daerah pesisir yang labil dan air asin sehingga terjadi bangunan yang ambruk seperti di Sungai Nibung," katanya.
Ia juga meminta semua pihak terkait agar senantiasa jeli dan meningkatkan rasa empati, bertindak cepat terhadap masyarakat yang memang masih menghadapi permasalahan dalam memenuhi kebutuhan dasar, terutama air bersih dan listrik.
"Apa lagi daerah pesisir kita cukup jauh, sehingga tingkat biaya yang dikeluarkan begitu besar ketika akan memenuhi kebutuhan dasar," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saya sendiri mengikuti proses pembangunan rumah Instalasi Air Bersih itu sejak awal. Pembangunannya sangat sembarangan, sehingga mudah roboh. Makanya, saya minta Pemkab Kubu Raya melalui instansi terkait bertanggung jawab terkait ambruknya IPAB tersebut," kata Iqbal di Sungai Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, selama ini masyarakat Sungai Nibung memang sangat mengharapkan rumah IPAB itu karena masyarakat di daerah tersebut sangat bergantung dengan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dengan adanya kasus itu, kami minta dengan penegak hukum untuk diselidiki," tuturnya.
Bangunan itu, lanjutnya dianggarkan pada APBD 2013, namun hingga kini bangunan tersebut terbengkalai. Sampai saat ini, komponen instalasi berantakan dan tidak dipasang serta dibiarkan begitu saja.
"Artinya sudah dua tahun ini bangunan IPAB itu terbengkalai dan tidak ada tindak lanjut dari pemerintah," katanya.
Pihaknya akan dipertanyakan kepada dinas terkait yakni Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kubu Raya. Terutama tentang bagaimana hal itu bisa terjadi, dimulai terbengkalainya bangunan, perencanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban pihak kontraktor pelaksanaannya.
"Saya menilai ada yang tidak pas dari sisi perencanaan baik bangunan maupun titik dan kedalaman pengeboran dan teknologi filterasi. Juga model konstruksi bangunan IPAB yang tidak sesuai dengan daerah pesisir yang labil dan air asin sehingga terjadi bangunan yang ambruk seperti di Sungai Nibung," katanya.
Ia juga meminta semua pihak terkait agar senantiasa jeli dan meningkatkan rasa empati, bertindak cepat terhadap masyarakat yang memang masih menghadapi permasalahan dalam memenuhi kebutuhan dasar, terutama air bersih dan listrik.
"Apa lagi daerah pesisir kita cukup jauh, sehingga tingkat biaya yang dikeluarkan begitu besar ketika akan memenuhi kebutuhan dasar," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015