Ketapang (Antara Kalbar) - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Ketapang membuat air sumur di sejumlah wilayah mulai menyusut. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sebagian warga pun terpaksa memanfaatkan air sungai dan membeli air, terutama untuk mandi dan mencuci.
    Seperti yang dirasakan sebagian warga Desa Pelang Sungai Nipah, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Meski belum ada yang kering kerontang, kondisi itu membuat warga pada pagi dan sore hari berduyun-duyun pergi meminta air ke desa tetangga.
    "Rata-rata disini sumur gali, karena memang tidak ada PDAM, tapi belum ada sumur yang kering di sini, tapi warga mengeluhkan airnya yang menyusut terus," ungkap Yanto (28) di Ketapang.
    Terus menyusutnya air dikhawatirkan warga pada gilirannya akan membuat sumur mengering hingga warga lebih kesulitan. Terlebih di Desa Pelang tersebut tidak ada sumber mata air. Kalau pun ada mata air, rasanya asin karena dekat dengan pantai dan hanya bisa digunkan untuk mencuci dan mandi, sebagian untuk mengairi lahan pertanian dan untuk minum hewan ternak.
    Sementara itu, Syafarudin (42) mengaku, setiap kemarau sumur-sumur warga kerap menyusut, bahkan hingga kekeringan. Terutama yang berada di dataran tinggi, seperti tempatnya tinggal di desa Sungai Nipah dan beberapa desa lainya.
    "Memang kerap menyusut, bahkan sampai kering setiap kemarau. Hanya kali ini, belum ada laporan dari masyarakat, maupun dari kepala dusunnya," ujar Syafar.
    Akibat sumur mengering, ia pun memanfaatkan air sumur di desa tetangga,yang berjarak sekitar satu  kilometer dari rumahnya. Untuk itu, dirinya juga harus pulang pergi membawa air bersih mengunakan sepeda guna memenuhi kebutuhan air bersih ehari-hari.
    Dikatakannya, untuk menghindari sumur kering, warga rata-rata berupaya memperdalam sumur dengan cara menggali secara manual. Sumur yang menyusut juga dialami warga desa lainya seperti desa sungai jawi, desa sungai besar dan desa lainya di di Kecamatan Matan Hilir Selatan.
    "Sudah  dua bulan terakhir sumur di rumah menyusut. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, terpaksa harus menunggu sekitar tiga jam agar air dari sumurnya mengalir . Namun, air yang mengalir hanya cukup untuk sekali mandi," ucapnya.
    Untuk kebutuhan lain seperti mencuci, ia harus mengambil air dari desa tetangga. Terkadang juga harus membeli air untuk kebutuhan lainnya itu, termasuk untuk minum.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015