Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menilai pembunuhan anak perempuan dalam kardus merupakan aksi teror yang ditujukan menciptakan rasa takut di tengah masyarakat.

"Aksi pembunuhan sadis ini menebar ancaman terhadap rasa aman bagi anak-anak Indonesia. Oleh sebab itu, KPAI mendesak Polri untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku pembunuhan bocah malang yang disimpan dalam kardus," kata Niam di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, KPAI telah mengunjungi sekolah mendiang PNF, korban pembunuhan tersebut yaitu SDN 05 Kalideres, Jakarta Barat.

Kunjungan ini ditujukan untuk menggali informasi tentang PNF dari pihak sekolah, teman-teman almarhumah, dan juga keluarga.

Selain Ketua KPAI, kunjungan ini juga dihadiri Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian dan pegiat anak Kak Seto.

Selain itu, hadir pula psikolog untuk memberikan konseling kepada keluarga almarhumah agar tidak depresi.

Niam mengatakan dalam diskusi dengan guru dan teman-teman sekelasnya itu ada petunjuk baru untuk mengungkap kasus ini.

Berdasarkan dialog yang dilakukan tim dengan teman-teman sekolah, PNF merupakan sosok yang baik dan senang berteman.

Bahkan, menurut teman sebangkunya, mendiang memiliki sifat periang dan senang berkomunikasi dengan siapa saja.

"Korban diketahui memiliki jiwa kepemimpinan yang baik," kata dia.

Setelah kunjungan ke sekolah, tim kemudian melanjutkan pertemuan dengan keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KPAI memberi dorongan agar kedua orang tua bisa sabar dan tabah menerima ujian ini.

"KPAI memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan perlindungan anak dan berharap kepolisian mengambil langkah ekstra keras untuk segera mengungkap kasus ini dan memberikan hukuman sekeras-kerasnya kepada pelaku," kata dia.

(A061/K. Dewanto)

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015