Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra memandang penting mendidik anak-anak agar mereka mampu menceritakan perasaan dan emosinya kepada orang tua.
"Agar anak-anak kita tidak kelu, kaku, terbata-bata, atau tidak bisa bicara, sulit menguasai emosinya ketika ingin mengungkap apa yang dirasakan, mengungkap kebenaran apa yang dia alami," kata Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Senin, menanggapi kasus penganiayaan oleh pengasuh terhadap anak di Malang, Jawa Timur.
Jasra Putra memandang perlu mengajarkan anak untuk memahami tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya.
"Orang tua penting menyampaikan apa yang boleh disentuh dan tidak dari anggota tubuh anak. Apa perilaku yang tidak boleh dilakukan orang dewasa atau orang terdekat di sekitar mereka meskipun itu orang yang paling dipercaya orang tuanya, seperti pengasuh," kata Jasra Putra.
Ia mengatakan bahwa peristiwa kekerasan terhadap anak di Malang tersebut yang telah berlangsung selama lebih dari 1 tahun tanpa diketahui oleh orang tuanya menunjukkan anak-anak tidak mudah mengekspresikan pengalamannya.
Terlebih dalam kasus ini, pelaku memiliki kemampuan untuk bersikap baik saat berada bersama orang tua korban sehingga tidak dicurigai telah melakukan kekerasan.
"Pelaku memiliki sikap manipulatif, tiba-tiba bisa sangat sopan ketika ada mama korban, dan tiba-tiba menjadi pelaku penyerang ketika sendiri dengan anak," katanya.
KPAI pun mendorong aparat penegak hukum untuk mendalami latar belakang pengasuh tersebut agar dapat terungkap penyebab perilaku kekerasan terhadap korban.
"Apa yang dialami anak dari pengasuhnya tersebut, ada motif yang perlu didalami, dan saya kira sedang dilakukan kepolisian. Ada latar belakang pelaku yang perlu disisir, didalami, dan ditelusuri riwayatnya," kata Jasra Putra.
Menurut dia, kasus ini kompleks karena melibatkan perempuan sebagai pelaku, korban yang masih anak-anak, dan pelaku yang juga memiliki anak di kampungnya sehingga kasus ini perlu penanganan yang holistik.
Penting didik anak mampu ceritakan pengalaman dan emosinya
Rabu, 3 April 2024 15:42 WIB