Sekayam (Antara Kalbar) -Tinggal di daerah tertinggal selama dua tahun dan sibuk mempromosikan kesehatan adalah misi para tenaga kesehatan muda dalam Program Nusantara Sehat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Meski harus keluar masuk daerah pedalaman di perbatasan RI-Malaysia, dimana sarana transportasi daratnya masih jauh dari kata sempurna, para tenaga kesehatan ini tak kecil hati dan mengeluh.
Sunarti (25) adalah salah satu yang terpilih menjadi 144 tenaga kesehatan angkatan pertama Nusantara Sehat. Ia datang keperbatasan di Kalimantan Barat sebagai tenaga kesehatan dengan profesinya sebagai bidan.
"Saya ingin jadi manusia bermanfaat yang memberikan sesuatu kepada orang lain, terutama di daerah perbatasan. Keluarga juga mendukung karena ini pengalaman berharga untuk kita sendiri dan orang lain," ujar Sunarti.
Sunarti mengaku bahwa ia telah menyiapkan diri, terutama mentalnya untuk beradaptasi dan mengabdi di perbatasan khususnya di Kecamatan Sekayam. Ia mengaku siap ditempatkan di mana saja dan akan melakukan tugas sesuai kemampuannya.
Aspar Panca (23), dari tenaga kesehatan lingkungan dan ketua TIM Nusantara Sehat di Kecamatan Sekayam mengatakan hal serupa.
Ia yang berasal dari Makassar ditempatkan di perbatasan untuk meningkatan kesehatan masyarakat terutama terkait kesehatan lingkungan.
"Sudah lima bulan ini kami berenam bertugas di perbatasan, kendala adalah transportasi darat yang sangat merepotkan ketika harus memberikan pelayanan di daerah pedalaman," ungkap Panca sambil tersenyum.
Dia berharap, Nusantara Sehat ini dipertahankan dan untuk pemerintah juga setelah mereka selesai mengabdi di perbatasan selama dua tahun. Selanjutnya akan dibawa ke mana mau dijadikan apa kami siap, pungkas Panca.

Pewarta: Agus A

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015