Pontianak (Antara Kalbar) -  Cargill, telah mempublikasikan peta online yang menunjukkan insiden titik api di wilayah-wilayah perusahaan yang beroperasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat, Indonesia.
    Ini adalah upaya terbaru Cargill untuk memberikan transparansi lebih besar dan solusi kongkret untuk situasi kabut asap yang berulang ini.
    Peta yang diperbarui secara regular di www.cargill.co.id, diambil dari Meteorological Services Singapore/Layanan Meteorologi Singapura dan Kementrian Kehutanan Indonesia. Peta titik api tersebut bisa dilihat di Hotspot Update.
    Per 9 Oktober 2015, Cargill Tropical Palm Holdings, perusahaan joint venture Cargill-Temasek mengkonfirmasi bahwa ada titik api/kebakaran diidentifikasikan di dekat perbatasan, tapi di luar perkebunan kelapa sawit PT Hindoli di Sumatera Selatan, Indonesia.
    Perusahaan juga sedang melakukan investigasi terhadap dua titik api teridentifikasi di dekat perbatasan tapi diluar kebun perusahaan di Kalimantan Barat.
    Cargill menerapkan kebijakan zero-burning yang ketat. Kami sama sekali tidak membenarkan pembakaran lahan untuk kepentingan apapun: pertanian, ekonomi atau sosial. Kabut asap dari pembakaran berdampak besar bagi kesehatan dan keselamatan jutaan orang di komunitas kami, termasuk kolega kami.
    Upaya-upaya Cargill untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran mengenai praktik-praktik terbaik dalam pencegahan kebakaran dan perkebunan yang bertanggung-jawab termasuk melaksanakan program-program pencegahan kebakaran secara teratur dan memastikan kendaraan pemadam kebakaran yang baik dan personil siaga di setiap perkebunannya di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat.
    Kendaraan pemadam kebakaran dan personil Cargill digunakan untuk menyediakan bantuan dan mengurangi setiap penyebaran api ke perkebunan ini, dan untuk mengatasi situasi ini dan melindungi keselamatan komunitas lokal.
    Pengawasan titik api Cargill serta upaya-upaya pemadaman api dan pencegahan adalah bagian dari komitmen terhadap rantai pasokan kelapa sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015