Pontianak (Antara Kalbar) - Cargill mengumumkan bahwa untuk pertamakalinya perkebunan kelapa sawit Cargill di bawah naungan Poliplant Group di Kalimantan Barat, PT Poliplant Sejahtera, telah meraih sertifikat resmi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
ISPO merupakan standar nasional yang wajib diberlakukan oleh para petani kelapa sawit di Indonesia guna memastikan produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia.
"Sertifikasi ISPO pertama yang diperoleh Poliplant Group merupakan tonggak bersejarah bagi Cargill," ungkap Richard Low, Chief Executive Officer, Cargill Tropical Palm.
"Standar sertifikasi ISPO melambangkan komitmen Indonesia terhadap produksi minyak kelapa sawit
yang berkelanjutan. Kami bangga telah meraih pengakuan ini, terutama karena PT Hindoli, perkebunan Cargill lainnya di Sumatera Selatan, merupakan perusahaan pertama yang meraih sertifikat ISPO di Indonesia pada tahun 2013," ujar dia.
Standar ISPO merupakan suatu inisiatif gabungan antara Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Pertanahan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing minyak kelapa sawit Indonesia di pasar global.
ISPO selaras dengan komitmen pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi permasalahan lingkungan.
Sejak meluncurkan Kebijakan Minyak Kelapa Sawit yang Berkelanjutan (Policy on Sustainable Palm Oil) pada tahun 2014, Cargill telah berkomitmen untuk membangun rantai pasokan sawit yang transparan, dapat ditelusuri dan berkelanjutan pada tahun 2020.
Sebagai bagian dari Palm 2020 Roadmap yang dicetuskannya, Cargill secara aktif berupaya untuk meraih sertifikasi bagi perusahaan-perusahaan perkebunannya untuk standar berkelanjutan internasional dan nasional, seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan ISPO guna mendukung upaya-upaya pengembangan mekanisme untuk membedakan produk-produk minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.
Pada tahun 2016, PT Poliplant Sejahtera menerima sertifikat RSPO untuk operasi pabrik Siriham dan perkebunan inti terkait seluas 4.005 hektar. Operasi pabrik tersebut merupakan yang pertama dari lima perkebunan di bawah bendera Poliplant Group yang bersertifikat RSPO.
Empat anak perusahaan Poliplant Group lainnya juga tengah dalam proses pencapaian sertifikat RSPO, dan telah menyelesaikan Audit Tahap 1 pada bulan Oktober 2016, sedangkan PT Andes Agro Investama, salah satu anak perusahaan, akan segera bersertifikat ISPO di tahun 2018.
Poliplant Group secara kolektif mengelola 50.000 hektar lahan milik perusahaan dan petani plasma.
Audit ISPO terdiri dari pemeriksaan lapangan dan dokumen, serta wawancara pemangku kepentingan yang dilakukan oleh para auditor dari lembaga sertifikasi independen. Lembaga sertifikasi tersebut disahkan oleh Komisi ISPO yang dimandatkan oleh pemerintah Indonesia untuk menilai kepatuhan perusahaan-perusahaan terhadap Prinsip dan Indikator ISPO.
Cargill mendukung upaya-upaya untuk membantu para petani dalam menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, memperbaiki penggunaan lahan, meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil panen mereka, serta mempromosikan praktik kerja yang aman dan efisien.
Cargill juga menyediakan informasi dan pelatihan untuk memperbaiki metode pertanian dan efisiensi dalam penggunaan pestisida dan pupuk, terutama di wilayah pedesaan yang minim pendidikan dan wawasan, demi meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan para petani.
Poliplant Grup Milik Cargill Raih Sertifikat ISPO Pertama
Jumat, 15 September 2017 16:47 WIB