Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah bakal tidak hanya menangani kabut asap yang melanda berbagai daerah tetapi juga bakal membuat langkah-langkah untuk merestorasi lahan gambut yang terbakar.
"Harus diatasi kedua-duanya, yaitu kebakaran hutan dan restorasi mengembalikan lahan gambut itu dalam jangka panjang, semuanya dikerjakan secara bersamaan," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Sedangkan terkait dengan rencana pembuatan pansus kabut asap oleh DPR, Jusuf Kalla mengemukakan hal itu boleh-boleh saja tetapi bila hanya untuk bertanya kepada menteri terkait maka waktunya bisa habis terpakai.
Wapres juga menyoroti sejumlah anggota masyarakat yang kerap terpapar asap karena mengaku sudah terbiasa padahal hal tersebut dalam jangka panjang juga dapat berbahaya bagi kesehatan warga yang terpapar itu sendiri.
Pemerintah juga bakal menggelar konferensi internasional tentang gambut guna mencari kerangka penyelesaian terkait kebakaran lahan gambut yang telah mengakibatkan kabut asap di banyak daerah di Republik Indonesia.
"Kami akan membuat konferensi internasional tentang gambut.. Kami akan mengundang ahli-ahli internasional tentang gambut," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Menurut Luhut, berdasarkan arahan Wapres maka konferensi internasional tentang gambut bakal dilakukan pada pekan ini dan penyelenggaraan tersebut juga dinilai tidak perlu dilaksanakan secara besar-besaran.
Menko Polhukam mengemukakan, hasil yang diperoleh dari konferensi gambut tersebut bakal digunakan untuk membuat perencanaan langkah-langkah secara ilmiah oleh pemerintah.
Apalagi, Luhut juga mengingatkan bahwa lahan gambut yang ada di berbagai daerah di Indonesia dinilai juga merupakan salah satu lahan yang terluas yang ada di dunia.
"Masalah restorasi sangat urgen," katanya dan menambahkan diperkirakan untuk restorasi gambut seluruhnya membutuhkan jangka waktu hingga 3-5 tahun.
(M040/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Harus diatasi kedua-duanya, yaitu kebakaran hutan dan restorasi mengembalikan lahan gambut itu dalam jangka panjang, semuanya dikerjakan secara bersamaan," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Sedangkan terkait dengan rencana pembuatan pansus kabut asap oleh DPR, Jusuf Kalla mengemukakan hal itu boleh-boleh saja tetapi bila hanya untuk bertanya kepada menteri terkait maka waktunya bisa habis terpakai.
Wapres juga menyoroti sejumlah anggota masyarakat yang kerap terpapar asap karena mengaku sudah terbiasa padahal hal tersebut dalam jangka panjang juga dapat berbahaya bagi kesehatan warga yang terpapar itu sendiri.
Pemerintah juga bakal menggelar konferensi internasional tentang gambut guna mencari kerangka penyelesaian terkait kebakaran lahan gambut yang telah mengakibatkan kabut asap di banyak daerah di Republik Indonesia.
"Kami akan membuat konferensi internasional tentang gambut.. Kami akan mengundang ahli-ahli internasional tentang gambut," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Menurut Luhut, berdasarkan arahan Wapres maka konferensi internasional tentang gambut bakal dilakukan pada pekan ini dan penyelenggaraan tersebut juga dinilai tidak perlu dilaksanakan secara besar-besaran.
Menko Polhukam mengemukakan, hasil yang diperoleh dari konferensi gambut tersebut bakal digunakan untuk membuat perencanaan langkah-langkah secara ilmiah oleh pemerintah.
Apalagi, Luhut juga mengingatkan bahwa lahan gambut yang ada di berbagai daerah di Indonesia dinilai juga merupakan salah satu lahan yang terluas yang ada di dunia.
"Masalah restorasi sangat urgen," katanya dan menambahkan diperkirakan untuk restorasi gambut seluruhnya membutuhkan jangka waktu hingga 3-5 tahun.
(M040/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015