Sanggau (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Drs Roy Naibaho mengungkapkan, penggunaan obat memang rawan jika disalahgunakan. "Sangat rawan sekali. Makanya, obat dilabeli dengan kode hijau, biru dan merah. Kalau merah, obat keras dan harus dengan resep dokter," ujarnya.
    Menurut Naibaho, penyalahgunaan obat sangat rentan pada jenis DMP atau yang lebih dikenal dengan obat batuk. Untuk obat tersebut sudah ditarik dari pasaran. Namun, masih ada beberapa jenis obat yang terindikasi dapat disalahgunakan tidak bisa begitu saja ditarik dari peredaran.
    "Kalau tidak ada surat perintahnya, kami tidak bisa menarik," tegasnya.
    Untuk itu, Naibaho meminta agar setiap apoteker di apotek untuk lebih teliti dan berhati-hati. "Jangan memberikan obat dengan mudah, obat keras harus dengan resep dokter. Kalau ada orang yang membeli obat dengan jumlah banyak, apoteker harus menanyakan kejelasannya membeli sebanyak itu dan untuk apa," ungkapnya.
    Menyikapi hal itu, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sanggau memperhatikan kondisi tersebut termasuk apotek. Kompol Sudijarto, Kepala Seksi Pemberantasan pada BNNK Sanggau menuturkan, pihaknya memperhatikan apotek hanya sebatas sosialisasi dan advokasi.
    Untuk saat ini di Kabupaten Sanggau belum ditemukan adanya penyalahgunaan obat yang dilakukan oleh masyarakat. Kendati demikian, pihaknya tidak ingin kecolongan dan sudah melakukan antisipasi agar hal tersebut tidak terjadi.
    "Pihak apotek harus tahu. Sehingga jika ada orang yang membeli obat dalam jumlah besar dapat dipastikan obat tersebut digunakan untuk apa. Bahaya kalau dibiarkan apalagi kalau dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.
   Ditegaskan, saat ini kewenangan ada di Dinas Kesehatan, oleh karena itu perlunya koordinasi apabila ditemukan kasus-kasus penyalahgunaan obat. "Kami khawatir dampaknya kalau obat-obat yang dijadikan bahan baku narkotika disalahgunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat umum, jelas akan menimbulkan efek yang sangat besar," tegasnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015