Paris (Antara Kalbar/AFP) - Serangkaian serangan terencana menewaskan lebih dari 120 orang dalam pembunuhan massal di Paris, Jumat (Sabtu WIB), oleh para penyerang yang meneriakkan "Allahu akbar" selama konser musik rock,
   
Serangan-serangan lainnya dilakukan seorang pelaku bom bunuh diri di dekat stadion nasional.

Sejumlah pria berpakaian hitam dengan memegang senjata AK-47 menyerbu ke gedung konser Bataclan di sebelah timur Paris dan menembakkan peluru ke ratusan penonton konser yang menjerit ketakutan.

Para saksi mengatakan bahwa kelompok penyerang itu meneriakkan "Allahu akbar" (Allah Maha Besar) dan menyalahkan intervensi militer Prancis di Suriah saat mereka menembakkan ratusan peluru ke kerumunan orang yang sedang menonton konser band rock Amerika Serikat, Eagles of Death Metal.

Polisi melaporkan sedikit-dikitnya 120 orang tewas di beberapa lokasi di ibu kota Prancis tersebut, yang masih belum pulih dari serangan jihad pada Januari lalu.

Empat penyerang tewas saat polisi menyerbu masuk ke Bataclan, yang berjarak hanya 200 meter dari bekas kantor majalah Charlie Hebdo yang menjadi target penyerangan, Januari lalu.

Tiga penyerang meledakkan rompi bunuh diri saat polisi melancarkan serangan, dan penyerang keempat sempat terkena tembakan polisi sebelum akhirnya tumbang dan meledakkan diri.

"Darah dan mayat di mana-mana. Kami mendengar teriakan, semua orang berusaha menyelamatkan diri," kata Pierre Janaszak, reporter radio yang menghadiri konser tersebut.

 "Mereka mengambil 20 sandera dan kami bisa mendengar mereka berbicara dengan para sandera itu," kata Janaszak.

Di sebelah utara Paris, sedikit-dikitnya lima orang terbunuh dalam tiga ledakan di dekat stadion nasional Stade de France, tempat tim nasional Prancis sedang bertanding melawan Jerman dalam pertandingan sepak bola internasional, kata sumber keamanan.

Salah satu ledakan disebabkan bom bunuh diri, kata polisi dan para saksi.

Presiden Francois Hollande yang menonton pertandingan sepak bola itu segera dievakuasi.

Sebuah restoran Kamboja di dekat gedung konser juga diserang.

"Serangan teroris pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya, terjadi di wilayah Paris. Ini horor," ujar Hollande dalam pesan yang disiarkan di televisi.

Hollande menyatakan keadaan darurat di seluruh negeri dan membatalkan kunjungannya ke KTT G20 yang diadakan di Turki, akhir pekan ini.

Pihak berwajib melaporkan sedikit-dikitnya lima penyerang berhasil dilumpuhkan.

(Difa/T. Mutiasari)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015