Sungai Raya (Antara Kalbar) - Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengatakan akan meminta Dinas Pendidikan setempat untuk terus mengembangkan mata pelajaran muatan lokal berbasis keagamaan karena mata pelajaran tersebut telah direplikasi oleh kabupaten/kota lainnya.

"Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita karena mata pelajaran muatan lokal berbasis keagamaan yang kita laksanakan bisa diikuti oleh kabupaten/kota lainnya. Makanya saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk terus mengembangkan mata pelajaran ini," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Selasa.

Dia menjelaskan, mata pelajaran tersebut merupakan salah satu program pemerintahannya untuk mendukung program Presiden Jokowi, dalam pengembangan revolusi mental bagi peserta didik.

"Program muatan lokal yang berbasiskan nilai keagamaan saat ini sudah berjalan di seluruh sekolah di Kubu Raya. Saya juga melakukan kerja sama dengan IAIN Pontianak untuk juga dapat membantu dan mensupport program ini," tuturnya.

Sebelum melakukan pengembangan terkait mata pelajaran itu, dirinya juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi terkait berbagai kelemahan yang mungkin terjadi pada tahun pertama dilaksanakan.

Ia juga menjamin tidak akan diskriminasi terhadap suatu agama dalam mata pelajaran muatan lokal itu, karena hal itu disesuaikan untuk semua agama yang dianut oleh siswa.

"Dalam pelaksanaannya, sejauh ini, setiap siswa mendapatkan materi keagamaan sesuai dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa di sekolah," tuturnya.

Terpisah, Kabid Pendidikan Menengah Disdikbud Kubu Raya Lugito menjelaskan di dalam muatan lokal keagamaan dilakukan seperti melakukan baca dan tulis Alquran bagi siswa yang beragama islam, serta bacaan doa bagi siswa yang diluar agama islam.

"Muatan lokal keagamaan bukan hanya ditujukan bagi siswa yang beragama Islam akan tetapi, seluruh siswa pembelajaran muatan lokal keagamaan," katanya

Dikatakannya, beberapa waktu untuk menunjang proses pembelajaran muatan lokal keagamaan, pihaknya juga sudah menggelar workshop dan telah menyusun kurikulumnya untuk memandu para dewan guru melaksanakan muatan lokal.

"Disdikbud Kubu Raya telah menyusun kurikulum muatan lokal keagamaan baik untuk agama Kristen, Islam serta agama lain juga sudah disusun. Didalam kurikulum juga terdapat aktivitas pembiasaan pada aktivitas sehari-hari seperti salat berjamaah maupun materi terstruktur," katanya

Untuk materi terstruktur, setiap pekan para siswa akan mendapatkan jadwal materi tambahan keagamaan selama satu jam pelajaran. Untuk tenaga pengajarnya sendiri nanti akan langsung diberikan langsung oleh guru bidang studi keagamaan.

"Hal yang menjadi Pembeda dengan materi Keagamaan yang disusun oleh Diknas dengan muatan lokal keagamaan yang disusun oleh Disdikbud yakni secara khusus didalam materi muatan lokal lebih kepada pembiasaan atau aplikatif dari materi keagamaan yang telah diberikan," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015