Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang bersama beberapa pihak terkait memperingati Hari AIDS se-Dunia dengan berkomitmen untuk menekan tingginya angka penderita AIDS di kota itu.
    "Kegiatan ini bisa terselenggara atas kerja sama Pemkot Singkawang dan Inspirasi Kreativitas Biak Singkawang (IKBS) bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), BKKBN, PKBI, HMJ Perawat, CS Comunity, PASSY, Wahana Visi Indonesia (WVI), Dishubkominfo, dan Perbankan Singkawang," kata Ketua panitia, Ahmad Maulana di Singkawang, Selasa.
    Peringatan itu dirangkai dengan berbagai kegiatan, diantaranya kampanye, donor darah, pameran foto, tes HIV, parade band, dan masih banyak kegiatan lainnya.
    Ahmad mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud aksi kepeduliannya terhadap HIV/AIDS di Indonesia khususnya di Singkawang, yang sudah mencapai posisi pertama dalam kesakitan HIV sampai dengan 2014.
"Data ini, berdasarkan dari Dinas Kesehatan Kota Singkawang," katanya.
    Sementara sasaran lain dari kegiatan ini, adalah membantu mengurangi pelabelan negatif terhadap ODHA juga membuat semua masyarakat tanpa pandang status dan umur untuk menjauhi perilaku kurang sehat agar tidak ada lagi virus HIV bahkan AIDS yang menyerang saudara kita di Singkawang.
    Meski IKBS merupakan sebuah komunitas baru yang bergerak di bidang sosial, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama para generasi muda untuk bersama-sama memerangi virus yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya.
    "Menjaga diri sendiri merupakan langkah awal dalam mencapai Getting to Zero (Zero Now HIV Infection, Zero Death From AIDS-Related Illnesses, Zero Discrimination) dengan cara berperilaku sehat menghindari seks bebas, penggunaan narkoba dengan jarum suntik secara bergantian, bahkan dengan cara memberikan ASI kepada anak yang sudah secara positif ibunya terkena virus HIV juga merupakan salah satu cara virus ini menular," jelasnya.
    Dia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Singkawang, menyatakan bahwa Singkawang mencapai posisi pertama angka kesakitan HIV (kumulatif) menurut wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Kalbar sampai dengan tahun 2014.
    Selain itu juga, didapat data bahwa jumlah AIDS tertinggi pada ibu rumah tangga (8,497), non-profesional/karyawan (7.741), wiraswasta (7,504), penjaja seks (2.211), dan anak sekolah/mahasiswa (1.491).
    Berdasarkan paparan tersebut, katanya, sudah sepantasnya kita bersama-sama baik dari pemerintah, lembaga sosial, komunitas dan masyarakat umum dan khususnya generasi muda bersama-sama untuk mengurangi label HIV/AIDS Kota Singkawang.
    "Semua pihak juga harus bersama-sama melawan stigma terhadap ODHA yang pada dasarnya mereka juga manusia yang secara sosial mereka perlu pengakuan atas dirinya oleh lingkungan kehidupannya, mereka perlu rangkulan kita semua untuk semangat menjalankan hidupnya," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015