Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Polres Melawi melakukan pengamanan terhadap sejumlah pendatang yang masuk ke Melawi menggunakan bus, karena sempat diduga merupakan massa yang sengaja dimobilisasi khusus untuk Pilkada setempat.
Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Siswadi ditemui di Polres, Selasa mengungkapkan jajarannya melakukan pengamanan terhadap sejumlah orang tersebut, Senin malam sekitar pukul 21.30 Wib.
Pengamanan awalnya dilakukan guna menghindari kemungkinan terjadinya mobilisasi masa yang dilakukan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati Melawi mendekati hari pemilihan pada 9 Desember.
Jumlah orang yang diamankan sebanyak 24 orang, 15 orang di antaranya merupakan anak usia di bawah 18 tahun. Kita amankan di Kecamatan Belimbing antara Kabupaten Melawi-Sintang. Mereka menggunakan bis ukuran besar yang kemungkinan sudah dicarter dari awal, umumnya mereka orang Jawa dan Betawi," jelasnya.
Setelah dilakukan pengamanan dan dilakukan interogasi, akhirnya diketahui, bahwa sekelompok orang tersebut ternyata berniat untuk melakoni pekerjaan sebagai petani sayur di wilayah Kecamatan Ella. Mereka sebelumnya melalui perantara yang ada di Melawi telah membeli sejumlah lahan kosong yang nantinya akan digunakan mereka untuk berladang.
"Setelah diinterogasi mereka ini murni ingin berladang di sini dan bukan karena ada pengerahan massa untuk besok. Di kecamatan Ella sudah ada 3 kelompok mereka yang juga sudah menunggu. Tapi untuk menghindari adanya kemungkinan pengerahan massa makanya kami lakukan pengamanan terlebih dahulu," tegasnya.
Untuk menindaklanjuti hasil penangkapan yang dilakukan, Polres dikatakan Siswadi telah melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab Melawi untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
"Kita sudah mengundang pihak dinsos untuk selanjutnya apakah mereka akan dikembalikan ke tempat asal atau dibagaimanakan, itu tergantung mereka," katanya.
Sementara itu Rohman, salah satu orang yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan dirinya datang ke Melawi memang berniat untuk berladang sayur-sayuran. Rohman juga tidak menyangka rombongannya diamankan oleh anggota polisi karena sempat diduga sebagai massa kampanye bayaran.
"Saya datang kesini ingin kerja mas, di Jakarta sumpek, tidak ada lagi lahan yang bisa dipakai untuk berladang. Sya juga tidak tahu kalo disini ada Pilkada," ujarnya.
Rohman menjelaskan bahwa dari Jakarta ke Pontianak, mereka datang dengan menggunakan pesawat terbang, bukan dengan menggunakan kapal laut, seperti umumnya yang digunakan oleh para pendatang asal pulau Jawa saat akan bekerja di Pontianak.
"Pake pesawat saya, dari Jakarta ke sini tadi tidak delay, aman-aman saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Siswadi ditemui di Polres, Selasa mengungkapkan jajarannya melakukan pengamanan terhadap sejumlah orang tersebut, Senin malam sekitar pukul 21.30 Wib.
Pengamanan awalnya dilakukan guna menghindari kemungkinan terjadinya mobilisasi masa yang dilakukan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati Melawi mendekati hari pemilihan pada 9 Desember.
Jumlah orang yang diamankan sebanyak 24 orang, 15 orang di antaranya merupakan anak usia di bawah 18 tahun. Kita amankan di Kecamatan Belimbing antara Kabupaten Melawi-Sintang. Mereka menggunakan bis ukuran besar yang kemungkinan sudah dicarter dari awal, umumnya mereka orang Jawa dan Betawi," jelasnya.
Setelah dilakukan pengamanan dan dilakukan interogasi, akhirnya diketahui, bahwa sekelompok orang tersebut ternyata berniat untuk melakoni pekerjaan sebagai petani sayur di wilayah Kecamatan Ella. Mereka sebelumnya melalui perantara yang ada di Melawi telah membeli sejumlah lahan kosong yang nantinya akan digunakan mereka untuk berladang.
"Setelah diinterogasi mereka ini murni ingin berladang di sini dan bukan karena ada pengerahan massa untuk besok. Di kecamatan Ella sudah ada 3 kelompok mereka yang juga sudah menunggu. Tapi untuk menghindari adanya kemungkinan pengerahan massa makanya kami lakukan pengamanan terlebih dahulu," tegasnya.
Untuk menindaklanjuti hasil penangkapan yang dilakukan, Polres dikatakan Siswadi telah melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab Melawi untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
"Kita sudah mengundang pihak dinsos untuk selanjutnya apakah mereka akan dikembalikan ke tempat asal atau dibagaimanakan, itu tergantung mereka," katanya.
Sementara itu Rohman, salah satu orang yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan dirinya datang ke Melawi memang berniat untuk berladang sayur-sayuran. Rohman juga tidak menyangka rombongannya diamankan oleh anggota polisi karena sempat diduga sebagai massa kampanye bayaran.
"Saya datang kesini ingin kerja mas, di Jakarta sumpek, tidak ada lagi lahan yang bisa dipakai untuk berladang. Sya juga tidak tahu kalo disini ada Pilkada," ujarnya.
Rohman menjelaskan bahwa dari Jakarta ke Pontianak, mereka datang dengan menggunakan pesawat terbang, bukan dengan menggunakan kapal laut, seperti umumnya yang digunakan oleh para pendatang asal pulau Jawa saat akan bekerja di Pontianak.
"Pake pesawat saya, dari Jakarta ke sini tadi tidak delay, aman-aman saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015