Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menargetkan penataan Sungai Jawi sebagai kawasan wisata air dan kuliner pada malam hari di kota itu akan tuntas tahun 2017.
   "Mulai dari pembangunan jalan paralel hingga mengurangi jumlah jembatan dari seratus lebih menjadi 11 jembatan saja, dan penyediaan sarana dan prasarana lainnya," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.
    Ia menjelaskan, keberadaan jalan paralel Sungai Jawi bukan untuk mengalihkan arus lalu lintas, melainkan sebagai akses warga yang berada di sekitarnya untuk melewati jembatan menuju jalan utama.
    Kawasan jalan paralel Sungai Jawi ini nantinya akan menjadi wisata kuliner pada malam hari. Aktivitas berjualan kuliner ini hanya khusus malam hari, sementara pagi hingga sore hari akses jalan paralel harus bebas dari pedagang, katanya.
    "Mulai tahun 2016, kami akan membangun taman, lampu hias serta tempat masyarakat untuk sekadar bersantai menikmati suasana pinggir sungai, sehingga akan menarik untuk masyarakat kunjungi di malam hari sambil menikmati aneka kuliner yang dijual oleh masyarakat," ungkapnya.
    Menurut dia, para pedagang kuliner nantinya akan ditata oleh Pemkot dengan memperhatikan aspek-aspek seperti kebersihan gerobaknya, titik-titik tempat berjualan ditentukan, jenis makanan yang dijual dan limbah yang dihasilkan dari jualan kuliner itu juga diperhatikan pembuangannya, jangan sampai dibuang ke Sungai Jawi.
    Selain itu, rencananya Pemkot Pontianak juga akan membuat bendungan sehingga ketinggian air di Sungai Jawi bisa diatur agar para wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan di sepanjang Sungai Jawi.
    Menurut dia apapun hambatan yang dihadapi dalam pembangunan jalan paralel Sungai Jawi, Pemkot tetap optimistis bisa menuntaskannya pada tahun 2017.
    Sutarmidji minta masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut harus mendukung pembangunan jalan paralel tersebut. Seluruh jembatan di sepanjang kawasan tersebut akan dibongkar terkecuali jembatan yang dibangun oleh Pemkot, sehingga jumlah jembatan tidak lagi sebanyak yang ada saat ini, dan hanya ada sembilan hingga 11 jembatan saja.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015