Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat Dwi Suslamanto mengatakan, hingga triwulan III 2015, porsi penyaluran kredit bank umum ke Kalimantan Barat mencapai angka Rp53 triliun.
"Hingga akhir tahun 2015, porsi penyaluran kredit Bank Umum ke Kalimantan Barat mencapai sekitar Rp53 triliun dan hanya 1,32 persen dari total penyaluran kredit nasional. Namun perlu dicatat bahwa tingkat pertumbuhan kredit di Kalimantan Barat merupakan yang tertinggi di Kalimantan, bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional," kata Dwi di Pontianak.
Dia menjelaskan, hal itu dikarenakan, dukungan oleh prospek pengembangan usaha yang masih tinggi terutama di di Sektor pertanian yang membuat banyak Bank Umum dari daerah lain yang turut membiayai sektor usaha di Kalimantan Barat.
Hal itu juga yang menyebabkan tingkat kinerja Perbankan di Kalbar cukup menggembirakan dengan tingkat LDR dan NPL yang baik, Walaupun persebaran spasial penyalurannya belum merata.
"Sementara itu kinerja BPR di Kalbar juga cukup baik walaupun tidak sebaik Bank Umum, dimana terjadi akselerasi pertumbuhan kredit namun tingkat LDR-nya masih cukup rendah dan tingkat NPL-nya telah berada di atas batas aman," tuturnya.
Namun dengan kondisi ekonomi yang meningkat, diharapkan hal tersebut akan membaik ke depannya.
Dwi menambahkan, secara nasional, penyaluran kredit oleh bank pembangunan daerah (BPD) disetiap daerah masih didominasi oleh kredit konsumer sehingga belum berperan optimal dalam pembangunan daerah.
"Dari total penyaluran kredit BPD sekitar 68,2 persen tersalur ke sektor konsumsi, sementara untuk sektor produktif seperti investasi hanya sekitar 11,7 persen," katanya.
Menurut dia, hingga kini BPD belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai dalam penanganan penyaluran kredit produktif sehingga ke depan harus menjadi perhatian BPD.
Dia menyebutkan porsi penyaluran kredit BPD juga masih lebih rendah dibanding dengan bank BUMN maupun bank swasta. Porsi penyaluran kredit oleh BPD baru mencapai 66,2 persen sementara bank BUMN mencapai 69,99 persen dan bank swasta 70 persen.
"Hingga saat ini masih banyak BPD mengelola dana dengan melakukan penempatan antarbank," kata Dwi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016