Palu  (Antara Kalbar) - Arus penumpang di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, tetap normal pascapeledakan bom di Jakarta, Kamis (14/1).

"Kasus terorisme di Jakarta itu tidak ada pengaruhnya terhadap penerbangan dari dan ke Palu," kata Kepala Bandar Udara Mutiara Palu Benyamin Noach Apituley, Senin.

Ia mengatakan bahwa selama beberapa hari ini, penumpang yang tiba maupun diberangkatkan, termasuk dari dan ke Jakarta tetap seperti biasa, tidak ada penurunan.

Jumlah penumpang yang tiba dan berangkat dari bandara ini setiap hari mencapai rata-rata 1.500 orang.

Dia juga mengaku bahwa sejak peristiwa teror di Jl. MH. Thamrin Jakarta dan baku tembak antara pasukan gabungan polisi dan TNI dengan teroris di Poso pada Jumat (15/1), pengamanan di Bandara Mutiara langsung diperketat.

Semua kendaraan yang akan memasuki kawasan bandara harus menjalani pemeriksaan intensif oleh personel polisi yang bersenjata lengkap, dibantu beberapa orang staf bandara.

"Kita harus antisipasi dan waspadai, bukan hanya bandara, tetapi semua fasilitas penting harus mendapat perhatian dan pengamanan," kata dia.

Bandar Udara Mutiara merupakan pintu masuk utama ke Sulteng yang setiap tahunnya bertambah ramai dan padat penumpang.

Dalam beberapa tahun ini, arus penumpang di bandara tersebut mengalami peningkatan signifikan dari rata-rata 800 orng perhari menjadi 1.500-an orang saat ini.

Peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa Kota Palu dan kabupaten lainnya di Sulteng semakin berkembang dari segi perekonomian maupun pembangunan di segala sektor.

Pewarta:

Editor : Jessica Wuysang


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016