Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung disejumlah barak TNI di Kalimantan Barat, Jumat.
Peninjauan tersebut untuk melihat kondisi para eks Gafatar, terutama memastikan logistik mereka selama di penampungan terpenuhi.
Sebelumnya Mensos mengatakan, Kementerian Sosial menurunkan tim "assesment" untuk mengidentifikasi eks anggota Gafatar di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat.
Identifikasi diperlukan untuk memastikan mereka bergabung dengan ormas tersebut apakah karena ideologi, ikut-ikutan atau karena ada janji-janji.
Dia mengatakan, sudah terkonfirmasi ada lebih dari 1.000 eks Gafatar yang saat ini ditampung di Kodam XII Tanjung Pura di Kalimantan Barat.
Mereka diusir oleh warga dari pemukiman mereka di Desa Antibar dan Desa Suap Kabupaten Mempawah karena dianggap meresahkan.
Lebih lanjut Mensos mengatakan, selama mereka dikarantina, Kemensos yang akan menanggung logistik sampai mereka dipulangkan ke daerah masing-masing.
Sebanyak tiga KRI disiapkan untuk memulangkan mereka ke daerah masing-masing yang terbanyak berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keberadaan Gafatar dalam beberapa waktu terakhir dianggap meresahkan pasca-hilangnya sejumlah orang yang diduga bergabung dalam organisasi tersebut.
Gafatar yang berdiri pada 14 Agustus 2011 disebut banyak pihak memiliki keterikatan dengan NII lewat Mussadeq. Mussadeq membentuk Al Qiyadah Al Islamiyah pada 2000 sampai dibubarkan pada 2007, setelah aliran yang dibawanya itu dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Peninjauan tersebut untuk melihat kondisi para eks Gafatar, terutama memastikan logistik mereka selama di penampungan terpenuhi.
Sebelumnya Mensos mengatakan, Kementerian Sosial menurunkan tim "assesment" untuk mengidentifikasi eks anggota Gafatar di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat.
Identifikasi diperlukan untuk memastikan mereka bergabung dengan ormas tersebut apakah karena ideologi, ikut-ikutan atau karena ada janji-janji.
Dia mengatakan, sudah terkonfirmasi ada lebih dari 1.000 eks Gafatar yang saat ini ditampung di Kodam XII Tanjung Pura di Kalimantan Barat.
Mereka diusir oleh warga dari pemukiman mereka di Desa Antibar dan Desa Suap Kabupaten Mempawah karena dianggap meresahkan.
Lebih lanjut Mensos mengatakan, selama mereka dikarantina, Kemensos yang akan menanggung logistik sampai mereka dipulangkan ke daerah masing-masing.
Sebanyak tiga KRI disiapkan untuk memulangkan mereka ke daerah masing-masing yang terbanyak berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keberadaan Gafatar dalam beberapa waktu terakhir dianggap meresahkan pasca-hilangnya sejumlah orang yang diduga bergabung dalam organisasi tersebut.
Gafatar yang berdiri pada 14 Agustus 2011 disebut banyak pihak memiliki keterikatan dengan NII lewat Mussadeq. Mussadeq membentuk Al Qiyadah Al Islamiyah pada 2000 sampai dibubarkan pada 2007, setelah aliran yang dibawanya itu dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016