Sukadana (Antara Kalbar) - Bupati Kayong Utara Hildi Hamid menunjukkan buku-buku panduan ajaran agama di Gafatar yang mengkolaborasikan berbagai agama menjadi satu.

Buku-buku tersebut diperoleh Hildi Hamid dari stafnya yang melakukan penggeledahan di salah satu tempat kos yang ditempati kelompok eks Gafatar di Jalan Tanjungpura, tak jauh dari kantor BPJS Kesehatan setempat.

"Iya banyak buku-buku Gafatar," kata Hildi Hamid. Buku-buku yang saat ini disimpan oleh Bupati Kayong Utara adalah Teologi Abraham yang berisikan tentang membangun kesatuan iman Yahudi, Kristen dan Islam, karangan Mahful M. Hawary.

Kemudian kewajiban Menghormati Hari "Ketujuh" (SABATH), Kerajaan Allah karya Abdussamad Messi, Memahami dan Menyikapi Tradisi Tuhan.

Dalam salah satu buku, di bagian sampul tertera gambar penggabungan simbol-simbol agama.

Menurut Hildi Hamid, Buku-buku tersebut jika dipersepsikan dalam ajaran agama Islam atau agama lain, bisa jadi terlihat upaya menggabungkan ajaran agama serta ingin mengambil sisi kemudahan tanpa mempertimbangkan hal-hal kewajibannya.

Dalam beberapa halaman di buku tersebut, dipaparkan banyak hal yang diperbolehkan namun di dalam ajaran agama yang sebenarnya dilarang.

Lebih dari itu, buku tersebut juga menyajikan beberapa ajaran dalam Injil, Taurat yang juga ada di dalam Al Qur'an.
Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistiyanto meminta buku-buku itu untuk tidak dibaca bagi mereka yang masih memiliki pemahaman yang dangkal dalam agama yang dianut, karena dihawatirkan akan membawa atau mempengaruhi sang pembaca. "Saya takut membaca, takut justru ikut terbawa pengaruhnya," kata Kapolda.

Pewarta: doel wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016