Singkawang (Antara Kalbar) - Direktur RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, dr Carlos Dja`afara mengatakan, saat ini ada sebanyak 96 mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak yang mengikuti proses pembelajaran dokter muda (Koas) di rumah sakit yang dipimpinnya.
"Ada 96 mahasiswa Untan yang mengikuti studi sebagai Koas di sini," katanya di Singkawang, Minggu.
Di samping mengikuti uji kompetensi, mereka juga diminta untuk membuat presentasi kasus di pertemuan komite medic. "Setelah dinyatakan lulus, maka mereka akan siap dimanfaatkan guna melayani masyarakat di Kalimantan Barat," jelasnya.
Menurutnya, dari proses pendidikan hingga masuk ke dokter muda, tentunya banyak keahlian yang telah mereka dapatkan. Lantaran, banyaknya rujukan pasien ke rumah sakit, sehingga banyak kasus yang ditemukan.
"Kalau sedikit pasien kan kurang kasus, ketimbang banyak pasien, sehingga dapat meningkatkan skill mereka, karena ini kasus-kasus yang bukan hanya dilakukan dengan teori saja, tetapi juga lengkap dengan praktiknya. Alhamdulillah, bisa mereka tangani," ujarnya.
Dikatakan Carlos, sejak ditetapkannya Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang sebagai rujukan Regional, pihaknya sudah banyak menerima rujukan dari rumah sakit yang ada di Kalimantan Barat.
"Kalau dahulu, kita yang sering merujuk. Tapi sekarang terbalik, banyak pasien yang di rujuk ke rumah sakit ini," tuturnya.
Dari beberapa Kabupaten/Kota yang merujuk, katanya, rumah sakit Kabupaten Sambas merupakan ranking pertama. Kedua Bengkayang, ketiga Mempawah, keempat Landak, kelima kota Pontianak, dan keenam provinsi Riau (Bintan dan Natuna).
Kemudian, lanjutnya, rumah sakit yang dipimpinnya saat ini juga sudah memiliki sebanyak 21 dokter spesialis. "Cuma satu yang belum ada, yakni THT. Rencananya tahun ini bertambah lagi dokter spesialis," jelasnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ada 96 mahasiswa Untan yang mengikuti studi sebagai Koas di sini," katanya di Singkawang, Minggu.
Di samping mengikuti uji kompetensi, mereka juga diminta untuk membuat presentasi kasus di pertemuan komite medic. "Setelah dinyatakan lulus, maka mereka akan siap dimanfaatkan guna melayani masyarakat di Kalimantan Barat," jelasnya.
Menurutnya, dari proses pendidikan hingga masuk ke dokter muda, tentunya banyak keahlian yang telah mereka dapatkan. Lantaran, banyaknya rujukan pasien ke rumah sakit, sehingga banyak kasus yang ditemukan.
"Kalau sedikit pasien kan kurang kasus, ketimbang banyak pasien, sehingga dapat meningkatkan skill mereka, karena ini kasus-kasus yang bukan hanya dilakukan dengan teori saja, tetapi juga lengkap dengan praktiknya. Alhamdulillah, bisa mereka tangani," ujarnya.
Dikatakan Carlos, sejak ditetapkannya Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang sebagai rujukan Regional, pihaknya sudah banyak menerima rujukan dari rumah sakit yang ada di Kalimantan Barat.
"Kalau dahulu, kita yang sering merujuk. Tapi sekarang terbalik, banyak pasien yang di rujuk ke rumah sakit ini," tuturnya.
Dari beberapa Kabupaten/Kota yang merujuk, katanya, rumah sakit Kabupaten Sambas merupakan ranking pertama. Kedua Bengkayang, ketiga Mempawah, keempat Landak, kelima kota Pontianak, dan keenam provinsi Riau (Bintan dan Natuna).
Kemudian, lanjutnya, rumah sakit yang dipimpinnya saat ini juga sudah memiliki sebanyak 21 dokter spesialis. "Cuma satu yang belum ada, yakni THT. Rencananya tahun ini bertambah lagi dokter spesialis," jelasnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016