Pontianak (Antara Kalbar) - Warga keturunan Tionghoa Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Minggu malam, antusias melaksanakan sembahyang di klenteng-klenteng meskipun diwarnai gerimis dalam menyambut malam Imlek atau pergantian tahun 2566 ke 2567 menurut penanggalan China.
"Kami sekeluarga setiap tahun selalu melaksanakan sembahyang di klenteng-klenteng terdekat, untuk tahun ini kami sembahyang di Klenteng Vihara Paticca Samuppada dalam menyambut malam Tahun Baru Imlek," kata Amel salah seorang pengunjung di Klenteng Vihara Paticca Samuppada di Jalan Waru Pontianak.
"Sembahyang yang kami lakukan sebagai ungkapan rasa sukur dan meminta dimurahkan rezeki pada tahun yang akan datang. Apalagi malam Imlek ini diwarnai hujan yang kami percaya dapat membawa keberuntungan," ujarnya.
Hal senada juga diakui oleh Ajun salah seorang warga Tionghoa Pontianak lainnya. Menurut dia, sembahyang ke klenteng, yang mereka lakukan guna menyambut kedatangan dewa pembawa rezeki atas kehidupan, kesehatan, kebaikan dan rezeki yang telah diberikannya selama satu tahun yang telah dilalui, dan yang akan datang.
"Mudah-mudahan keluarga kami dan semua warga Kalbar dimudahkan rezekinya, dan dipermudahkan segala usaha," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Klenteng Paticca Samuppada Pontianak, Herison Hermanto mengatakan, hujan di malam Imlek menurut kepercayaan mereka sebagai tanda kesejukan, dan dimaknai dengan keberuntungan.
"Meskipun malam Imlek di Pontianak diwarnai hujan, tetapi tidak menyurutkan warga Tionghoa untuk melaksanakan sembahyang di klenteng-klenteng yang ada," ujarnya.
Menurut dia, sembahyang di klenteng dalam menyambut Tahun Baru Imlek guna memohon kepada dewa pembawa rezeki agar diberikan kemudahan dalam memperoleh rezeki di tahun depannya.
Dari pantauan di lapangan, asap mengepul dari hio yang dibakar oleh setiap pengunjung dan terangnya cahaya dari lilin yang dibakar oleh setiap pengunjung pada klenteng menjadi pemandangan tersendiri di setiap klenteng yang ada di Pontianak dan sekitarnya.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanyo menyatakan, ada sekitar 107 klenteng atau 903 vihara yang ikut diamankan pada Perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2016 yang ada di Kalbar.
"Kami melakukan pengamanan secara merata dan komprehensif, agar situasi Kamtibmas di Kalbar dalam keadaan yang kondusif," tuturnya.
Polda Kalbar juga membentuk 14 pos pengamanan sepanjang Operasi Liong Kapuas 2016, yang dibangun di lima polres, diantarnya di Polresta Pontianak lima pos, Polres Singkawang dua pos, Mempawah dua pos, Sambas tiga pos, dan Polres Bengkayang dua pos, yang didukung oleh 1.750 personil polisi.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016