Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Singkawang mendatangkan pelatih dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Tegal, Jawa Tengah, guna menambah pengetahuan 30 nelayan yang ada di kota itu.
"Kita datangkan pelatih dari Tegal untuk menambah pengetahuan seluruh nelayan," kata Kabid Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang, Mulyadi Nursidik di Pontianak, Jumat.
Menurut dia, pelatihan itu juga sebagai awal kesiapan pihaknya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kalau kita yang mengirim nelayan ke Tegal kan tentunya akan menyerap anggaran yang cukup besar. Sementara kondisi anggaran yang ada kurang mendukung, sehingga kita yang mendatangkan," kata Mulyadi.
Dia mengatakan, pelatihan dengan materi penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan navigasi ini, dimulai sejak Jumat hingga Senin.
Apalagi, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan ini belum pernah digunakan nelayan-nelayan, khususnya di Singkawang.
"Menurut pengakuan nelayan di Singkawang, belum ada satupun yang menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan," katanya.
Padahal, lanjutnya, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan ini sangat berguna untuk melindungi ekosistem laut dari kehancuran. Dan penggunaan alat tangkap ini juga baru digunakan nelayan di Pulau Jawa.
"Jika dilihat dari harga, memang agak tinggi. Namun jika dilihat dari hasil tangkapan, bisa lebih signifikan. Dan ini telah dilakukan nelayan-nelayan di Tegal maupun daerah Pantura di Pulau Jawa," tuturnya.
Kemudian, selain mendapatkan materi tentang alat tangkap ramah lingkungan, para nelayan Singkawang juga mendapatkan pengetahuan kenavigasian.
Menurut dia, ada sembilan ilmu yang seharusnya dikuasai oleh nelayan. Antara lain, membaca peta, menggunakan alat navigasi, komunikasi, P2TL, keselamatan, alat penolong, olah gerak dan hukum perkapalan.
"Kalau selama inikan nelayan di Singkawang, sifatnya masih membaca alam saat akan turun melaut," ujarnya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016