Pontianak (ANTARA) - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan pihaknya mempersiapkan unit rehabilitasi NAPZA di Rumah Sakit Jiwa Kota Singkawang, untuk memulihkan para pengguna narkoba di Kota Singkawang dan sekitarnya.
"Aspek kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan di Kalimantan Barat, karena indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kesehatannya tinggi di Kalbar. Namun, kita harus menjaga bukan hanya kesehatan fisik, tapi juga jiwa dan prevalensi gangguan kesehatan jiwa di Kalbar saat ini hanya sebesar 0,6 persen dari populasi," kata Harisson saat melakukan kunjungan kerja di RSJ Singkawang, Kamis.
Harisson menekankan pentingnya menjaga kesehatan jiwa pada setiap individu dan mengapresiasi tenaga kesehatan yang berjuang merawat pasien dengan setulus hati.
Terkait pembangunan Gedung Baru Kantor Pelayanan RSJ, Harisson berharap gedung tersebut akan meningkatkan semangat dan integritas petugas rumah sakit.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kinerja dari dr. Wilson dan jajaran. Gedung baru ini dibangun dengan biaya sebesar 5 miliar rupiah yang diperoleh RSJ pada masa pandemi COVID-19," tuturnya.
Selain itu, Harisson juga menargetkan peningkatan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA di masa mendatang.
"Kita harapkan juga peningkatan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA. Saat ini hanya ada 20-40 kamar, padahal seharusnya kita memiliki 400 kamar. Hal ini juga sesuai semangat dari peradilan saat ini untuk lebih mengutamakan pembinaan rehabilitasi," katanya.
Pembangunan Gedung Kantor Baru 2 lantai ini, yang telah direncanakan selama 5 tahun dan baru direalisasikan tahun 2022, menggunakan dana BLUD Tahun 2023 sebesar Rp5.279.858.048 dengan luas bangunan 756 meter persegi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pj. Sekda Kota Singkawang, Aulia Chandra, Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, Dirut Bank Kalbar, dan Dirut Jamkrida.