Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang menggelar kegiatan "Singkawang Chrismas Day" untuk menyemarakkan perayaan Natal 2023 dan menarik kunjungan wisatawan di Kota Singkawang Kalimantan Barat (Kalbar) itu.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama Natal hingga 28 Desember 2023 mendatang untuk menyemarakkan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Ini merupakan bagian dari tradisi Kota Singkawang yang sudah mendapatkan predikat sebagai kota tertoleran di Indonesia," kata Pj Wali Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Senin.
Sumastro menjelaskan, kegiatan (Event) ini dikemas sebaik mungkin guna menarik perhatian masyarakat dalam maupun luar negeri untuk berkunjung. "Masyarakat bisa memanfaatkan moment ini dengan berfoto, berselfi baik bersama keluarga maupun kerabat," katanya.
Terlebih panitia sudah menyiapkan lokasi atau spot-spot yang menarik untuk berfoto maupun berselfi.
Moment Natal kali ini merupakan suka cita masyarakat Kota Singkawang terutama umat Kristiani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru. "Saya ucapkan selamat Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," katanya.
Sumastro pun memastikan, pelaksanaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman, damai dan penuh bersaudara. Di mana, Pemkot Singkawang telah bersinergi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk memonitor pelaksanaan dua perayaan tersebut.
Koordinator Pelaksana Kegiatan, Jauhari Liu mengajak masyarakat Singkawang dan sekitarnya untuk sama-sama menikmati nuansa Natal di Singkawang Grand Mall (SGM).
"Semoga event ini bisa menjadi destinasi bagi seluruh masyarakat Kalbar untuk bisa menikmati Natal yang indah di Kota Singkawang," katanya.
Dia juga mengungkapkan, selama sepekan akan diiisi dengan berbagai kegiatan pentas seni.
Menurutnya, perayaan Christmas Day di tahun ini dirancang agak spesial, supaya setiap tahun semakin meriah.
"Karena selain dipusatkan di SGM, koleksi lampu-lampu Natal juga kita pasang di sepanjang Jalan Diponegoro," katanya.
Terkait dengan perayaan Natal di SGM, katanya, siapapun boleh mengunjunginya tanpa membedakan suku dan agama. "Jadi inilah simbol Kota Singkawang sebagai kota tertoleran," katanya.