Pontianak (Antara Kalbar) - DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat menggelar kegiatan Imlek bersama masyarakat Tionghoa yang ada di provinsi itu.
 "Kegiatan ini menjadi rutinitas kita sebagai bentuk perwujudan Demokrat yang merupakan partai nasionalis, religius, humanis dan pluralis selalu berperan aktif dalam usaha mempererat persaudaraan dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama di negara kesatuan Republik Indonesia, terutama di Kalbar," kata Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat, Albert Yaputra di Pontianak, Selasa salam.
  Dia mengatakan, partai Demokrat sejauh ini menjadi partai pertama yang mengadakan kegiatan pertemuan silahturahmi lintas sektoral, dimana pada saat perayaan Natal sebelumnya, partai Demokrat juga melakukan hal yang sama seperti saat ini.
  "Tradisi ini perlu kita pertahankan untuk memperkokoh persatuan antar umat beragama dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia ini. Dan kita juga mesti menghargai jasa Presiden Republik Indonesia ke-4, almarhum bapak Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai bapak pluralisme dan bapak multikulturalisme, mencanangkan perayaan Imlek sebagai perayaan Nasional pada tahun 1999, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan ini," tuturnya.
  Sebagai penerusnya, lanjut Albert, Presiden Republik Indonesia ke-5 dan ke-6 yang sekarang adalah ketua umum partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang selama 2 periode sebagai presiden, selalu menghadiri perayaan Cap Go Meh bersama yang diselenggarakan oleh umat Konghucu di Jakarta dan dihadiri puluhan ribu orang.Â
  "Kenyataan ini patut kita syukuri sebagai wujud dari kepedulian negara dan pemerintah, serta terjalinnya hubungan yang harmonis diantara sesama warga masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan makin kokohnya kebersamaan kita sebagai bangsa yang majemuk," katanya.
  Kebersamaan antara etnis Tionghoa dan etnis lainnya di seluruh tanah air yang dilandasi oleh kesadaran untuk saling menghormati berbagai perbedaan yang ada diperlukan dalam membangun manusia Indonesia yang sejahtera.Â
  "Dengan kekhasan masing-masing kita saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain dengan demikian kehidupan kita sebagai sebuah bangsa akan semakin kuat dan kokoh. Persatuan kita sebagai sebuah bangsa juga tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan agama yang kita yakini," katanya.
  Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Fadjar Sampurno perayaan tahun baru Imlek pada malam hari ini diharapkan menjadi tanda hadirnya musim semi bagi Partai Demokrat.Â
  Dia mengatakan, tahun Baru Imlek sejatinya merupakan perayaan menyambut musim semi. Dimana para petani menyambut gembira akan datangnya musim tanam. Diiringi dengan doa-doa permohonan agar semua rencana berjalan lancar dan bisa memperoleh hasil panen yang baik di tahun yang baru.
  "Partai Demokrat telah merumuskan ideologi partai menjadi partai yang Nasionalis Religius, karenanya, partai Demokrat senantiasa mendukung perayaan-perayaan berbagai hari besar keagamaan dan kebudayaan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika akan terus digelorakan oleh keluarga besar Partai Demokrat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
 "Kegiatan ini menjadi rutinitas kita sebagai bentuk perwujudan Demokrat yang merupakan partai nasionalis, religius, humanis dan pluralis selalu berperan aktif dalam usaha mempererat persaudaraan dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama di negara kesatuan Republik Indonesia, terutama di Kalbar," kata Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat, Albert Yaputra di Pontianak, Selasa salam.
  Dia mengatakan, partai Demokrat sejauh ini menjadi partai pertama yang mengadakan kegiatan pertemuan silahturahmi lintas sektoral, dimana pada saat perayaan Natal sebelumnya, partai Demokrat juga melakukan hal yang sama seperti saat ini.
  "Tradisi ini perlu kita pertahankan untuk memperkokoh persatuan antar umat beragama dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia ini. Dan kita juga mesti menghargai jasa Presiden Republik Indonesia ke-4, almarhum bapak Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai bapak pluralisme dan bapak multikulturalisme, mencanangkan perayaan Imlek sebagai perayaan Nasional pada tahun 1999, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan ini," tuturnya.
  Sebagai penerusnya, lanjut Albert, Presiden Republik Indonesia ke-5 dan ke-6 yang sekarang adalah ketua umum partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang selama 2 periode sebagai presiden, selalu menghadiri perayaan Cap Go Meh bersama yang diselenggarakan oleh umat Konghucu di Jakarta dan dihadiri puluhan ribu orang.Â
  "Kenyataan ini patut kita syukuri sebagai wujud dari kepedulian negara dan pemerintah, serta terjalinnya hubungan yang harmonis diantara sesama warga masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan makin kokohnya kebersamaan kita sebagai bangsa yang majemuk," katanya.
  Kebersamaan antara etnis Tionghoa dan etnis lainnya di seluruh tanah air yang dilandasi oleh kesadaran untuk saling menghormati berbagai perbedaan yang ada diperlukan dalam membangun manusia Indonesia yang sejahtera.Â
  "Dengan kekhasan masing-masing kita saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain dengan demikian kehidupan kita sebagai sebuah bangsa akan semakin kuat dan kokoh. Persatuan kita sebagai sebuah bangsa juga tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan agama yang kita yakini," katanya.
  Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Fadjar Sampurno perayaan tahun baru Imlek pada malam hari ini diharapkan menjadi tanda hadirnya musim semi bagi Partai Demokrat.Â
  Dia mengatakan, tahun Baru Imlek sejatinya merupakan perayaan menyambut musim semi. Dimana para petani menyambut gembira akan datangnya musim tanam. Diiringi dengan doa-doa permohonan agar semua rencana berjalan lancar dan bisa memperoleh hasil panen yang baik di tahun yang baru.
  "Partai Demokrat telah merumuskan ideologi partai menjadi partai yang Nasionalis Religius, karenanya, partai Demokrat senantiasa mendukung perayaan-perayaan berbagai hari besar keagamaan dan kebudayaan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika akan terus digelorakan oleh keluarga besar Partai Demokrat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016