Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Brigadir PB, anggota Intel Polres Melawi tanpa diduga menghabisi dua anak kandungnya yakni Fabian (4) laki-laki dan si bungsu, Amora (3). Tak cuma menghabisi, PB juga memutilasi keduanya di dalam kamar tidur anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Dari kronologis yang diperoleh dari sejumlah anggota polisi, PB yang baru berusia 27 tahun melakukan pembunuhan pada Kamis Malam (25/2) sekitar pukul 23.00.
Kemudian sekitar pukul 00.15 pada Jumat dini hari, Windri, istri pelaku yang tidur terpisah kamar terbangun dan melihat PB membawa parang berlumuran darah.
"Mereka Baik, Mereka Mengerti, Mereka Pasrah. Maafkan papa ya, Dik,†ujar PB kepada istrinya.
Windri pun kemudian melihat ke dalam kamar yang digunakan oleh pelaku dan menyaksikan bahwa kondisi kedua anaknya sudah tewas. Ia pun berlari keluar rumah dan mengetuk pintu rumah dinas yang ditempati oleh Brigadir Sukadi (Anggota Sat Intelkam Polres Melawi) untuk meminta pertolongan.
Brigadir Sukadi yang sudah tidur terbangun dan membuka pintu lalu mengamankan Windri ke dalam sambil mengunci pintu rumah.
Brigadir Sukadi melihat PB keluar rumah dan duduk di teras rumahnya, dan berkata "Sudah saya bersihkan, Bang. Saya menyerahkan diri,†kata tersangka.
Kapolsek Menukung, AKP Sofyan yang kebetulan menginap di Rumdin Kasat Intelkam (samping rumah pelaku) mendengar suara ribut - ribut dari rumah pelaku lalu kemudian membangunkan Kasat Intelkam Polres Melawi.
Selanjutnya, Kasat Intelkam Polres Melawi serta Kapolsek Menukung mengecek ke rumah pelaku dan melihat PB sedang duduk bersama Brigadir Sukadi. Didepan keduanya PB mengaku sudah membunuh kedua anaknya.
Dua anak yang menjadi korban mutilasi ayahnya telah dibawa ke RSUD Melawi untuk dilakukan otopsi. PB sendiri sudah diamankan oleh polisi di Mapolres Melawi. Sementara Windri, sang istri terlihat syok berat.
Sejumlah anggota polisi yang berjaga di kamar jenazah RSUD mengatakan kejadian ini cukup mengejutkan karena tak menyangka bahwa rekan mereka PB akan melakukan hal sekeji itu.
"Mungkin ada masalah keluarga, cuma kita juga tak tahu persis," kata salah seorang anggota yang berjaga.
Rekan pelaku di Sat Intelkam Polres Melawi juga tak mengetahui penyebab PB tega menghabisi anak kandungnya. Sehari sebelumnya PB masih ke kantor seperti biasa.
"Sebelum kejadian pembunuhan, yang bersangkutan juga masih sempat main ke rumah Kasat Intel yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya. Sehari-hari juga tidak ada perilaku yang aneh," kata Hardiansyah, anggota intel Polres Melawi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016