Sanggau (Antara Kalbar) - Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Sanggau mengamankan 32 karung gula ilegal asal Malaysia.
Saat diamankan, gula dengan merk AAA dan SARUANG itu, sedianya akan dibawa ke Pahauman, Kabupaten Landak itu, diangkut menggunakan mobil innova KB 1463 MC, melintas di jalan raya Beduai-Entikong atau tepatnya di Desa Bering Bekawat, Kecamatan Beduai, yang tak jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Beduai.
Sopir berinisial AL bersama rekannya PL berdalih hanya mengantarkan barang tersebut sampai ke tempat tujuan.
Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Yudhi Yustisia Saroja S Ik melalui KBO Reskrim Rakhmad Kartono SH menuturkan, gula merk AAA sebanyak 26 karung dan SARUANG asal Thailand sebanyak 6 karung ini diketahui milik warga berinisial RD.
Lantas, untuk pembelian hingga penjualan sudah dikondisikan oleh IY yang merupakan orang kepercayaan sang pemilik modal.
"Menurut keterangan sopir dan rekannya demikian, semuanya diurus oleh IY ini. Untuk sopir dan rekannya ini, hanya mengantarkan saja hingga ke tempat tujuan dan mendapatkan upah," ungkap pria asal Pontianak ini.
Ditambahkan, sejumlah gula tersebut dibeli dari seseorang berinisial SU dan merupakan warga Kecamatan Entikong. Lantas, gula tersebut diangkut ke Pasar Pahauman di Kabupaten Landak untuk diecer kepada para pembeli. "Nah, di Pahauman gula-gula itu untuk dijual eceran ke pembeli. Untuk itu, kita masih melaksanakan pengembangan terhadap kasus ini," jelasnya. 
Ditegaskan, Polres Sanggau akan tetap intens dan tetap berkonsentrasi terhadap peredaran gula ilegal ini. Dan, jika ada kedapatan warga yang mencoba-coba memperdagangkan gula ilegal tersebut, maka tidak akan ada ampunnya.
"Tidak ada alasan, untuk kita lengah dalam mengawasi peredaran gula ilegal ini. Terlebih lagi, kasus ini merupakan salah satu atensi Bapak Kapolri dan Kapolda serta Kapolres Sanggau. Jika memang kedapatan, maka siap-siap akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016