Singkawang (Antara Kalbar) - Irianto alias Afong menjadi korban penikaman yang dilakukan oleh AF, yang merupakan teman wanitanya sendiri, pada Sabtu (27/2) sekitar pukul 05.00 WIB. 
     Sementara AF, saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian, di Mapolres Singkawang.
     "Kejadiannya di rumah, saat saya mau membuka pagar. Tiba-tiba dia menikam saya dari belakang, dan kena ke tangan kiri saya dan langsung melesat ke perut saya," kata Afong, saat ditemui di Rumah Sakit St Vincentius Singkawang, Minggu.  
    Akibat tikaman itu, pria yang tinggal di Jl Jalitata tepatnya di belakang Bioskop Kota Indah ini mengalami luka yang serius terutama di tangan kiri, dan perut hingga ususnya turut keluar.  
     Dia menceritakan, awalnya pada Jumat, dia ditelpon AF. Dikarenakan dirinya sibuk, sehingga telepon dari AF pun tak diangkat. Namun, pada malam harinya, dia menelpon balik AF.
     "Saya tanya ada apa nelpon. AF bilang, mau main ke rumah saya, karena lagi bete," ujarnya. 
     Setelah tiba di rumah, lanjut cerita Afong, AF pun duduk di kamar belakang sambil menonton TV. "Sedangkan saya lagi nyuci pakaian di kamar mandi. Selesai mencuci, saya langsung menemani AF nonton di kamar," jelasnya. 
Saat ngobrol-ngobrol dengan AF di kamar, Afong berpesan agar AF segera pulang sebelum matahari terbit.
     "Dia tidak mau saya suruh pulang. Sedangkan saya kan paginya mau kerja lagi," tukasnya. Setelah di wanti-wanti, akhirnya AF pun berhasil dibujuk untuk segera pulang. "Dia suruh saya buka pagar. Saat saya mau buka pagar itulah, tiba-tiba dia menikam saya dari belakang. Dan kena ke tangan kiri saya, dan langsung melesat ke perut saya," katanya. 
    Dia memprediksikan, jika pisau dapur yang digunakan pelaku bukan merupakan pisau yang ada di rumahnya. "Sepertinya bukan pisau di rumah saya. Mungkin dia bawa sendiri, dan di simpan di dalam jaket. Karena dia saat itu pakai jaket," ujarnya.  
     Setelah menikam dirinya, AF pun berjalan ke luar, sambil melirik korban. Takut AF mengejar lagi, akhirnya korban langsung menutup pagar dengan gembok. 
     "Habis itu saya teriak ada pembunuhan. Namun, tak satupun warga yang keluar untuk membantu saya," ujarnya. 
Kemudian, dirinya langsung lari ke ke belakang rumah, dan menelpon kedua rekannya untuk meminta bantuan.
"Tapi tidak ada yang angkat telepon saya," ungkapnya.
     Takut kehabisan darah, akhirnya Afong pun mengambil motor, dan pergi sendiri ke rumah sakit.  
"Kalau saya ndak datang sendiri, mungkin saya sudah mati kehabisan darah," katanya. 
     Menurut informasi, katanya, jika pelaku sudah diamankan di Mapolres Singkawang. "Saya minta pelaku dihukum sebagai pengajaran. Padahal saya kan sudah baik sama dia. Saya baik sama dia, bukan berarti saya cinta sama dia. Saya cuma anggap dia sebagai teman saja," katanya. 
     Sementara Afung, abang korban, mengatakan jika saat kejadian dirinya sedang tidur di kamar sebelah. "Jadi saya tidak tahu bagaimana kejadiannya," katanya. Hanya saja, sewaktu dirinya bangun tidur, dia melihat sudah banyak darah di lantai dapur, lantai depan, dan luar pagar. "Tetangga saya bilang, kalau adik saya dibacok sama teman ceweknya," ujarnya. 
    Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Edy Haryanto, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penikaman yang dialami Afong. 

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016