Putussibau (Antara Kalbar)- Pekan Imunisasi Nasional (PIN) mulai dilaksanakan hingga ke pelosok negeri, termasuk di seluruh wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu.
Salah satu contoh pelaksanaan PIN di Desa Teluk Sindur Kecamatan Bika, disambut antusias oleh masyarakat, dengan berbondong-bondang membawa bayi dan balitanya ke tempat Imunisasi.
" Alhamdulillah, masyarakat Desa Teluk Sindur ini sangat antusias mensukseskan program nasional ini, musim banjir seperti ini masyarakat justru berbondong-bondong membawa anak-anaknya, ke Balai Desa Teluk Sindur, selain itu bidan setempat aktif," jelas dr Asri Anisa, Selas.
Dijelaskan Asri, program nasional PIN ini dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 15 maret 2016. "Ini merupakan imunisasi polio tambahan, karena kita (Indonesia) telah dinyatakan bebas polio bersama negara-negara Anggota Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014, sehingga kita perlu pertahankan keberhasilan tersebut dengan melaksanakan PIN, " jelasnya.
Menurutnya, penyakit polio adalah penyakit yang sangat menular yang menyerang anak balita dan disebabkan oleh virus polio. Virus ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan dapat menyerang susunan saraf pusat serta dapat menimbulkan kelumpuhan.
"Penyakit polio tidak ada obatnya, namun dapat dicegah dengan imunisasi polio. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit polio," tuturnya.
Dikatakan Asri, untuk tempat pemberian imunisasi dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu), klinik swasta dan rumah sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.
"Anak sehat berusia 0-59 bulan, perlu mendapat imunisasi polio oral, tanpa memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah mendapat imunisasi polio oral beberapa waktu sebelumnya atau imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu mendapat imunisasi polio oral," kata Asri.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta mensukseskan PIN, dengan membawa anak-anak bayi dan balita mengikuti imunisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Salah satu contoh pelaksanaan PIN di Desa Teluk Sindur Kecamatan Bika, disambut antusias oleh masyarakat, dengan berbondong-bondang membawa bayi dan balitanya ke tempat Imunisasi.
" Alhamdulillah, masyarakat Desa Teluk Sindur ini sangat antusias mensukseskan program nasional ini, musim banjir seperti ini masyarakat justru berbondong-bondong membawa anak-anaknya, ke Balai Desa Teluk Sindur, selain itu bidan setempat aktif," jelas dr Asri Anisa, Selas.
Dijelaskan Asri, program nasional PIN ini dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 15 maret 2016. "Ini merupakan imunisasi polio tambahan, karena kita (Indonesia) telah dinyatakan bebas polio bersama negara-negara Anggota Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014, sehingga kita perlu pertahankan keberhasilan tersebut dengan melaksanakan PIN, " jelasnya.
Menurutnya, penyakit polio adalah penyakit yang sangat menular yang menyerang anak balita dan disebabkan oleh virus polio. Virus ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan dapat menyerang susunan saraf pusat serta dapat menimbulkan kelumpuhan.
"Penyakit polio tidak ada obatnya, namun dapat dicegah dengan imunisasi polio. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit polio," tuturnya.
Dikatakan Asri, untuk tempat pemberian imunisasi dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu), klinik swasta dan rumah sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.
"Anak sehat berusia 0-59 bulan, perlu mendapat imunisasi polio oral, tanpa memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah mendapat imunisasi polio oral beberapa waktu sebelumnya atau imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu mendapat imunisasi polio oral," kata Asri.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta mensukseskan PIN, dengan membawa anak-anak bayi dan balita mengikuti imunisasi.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016