Kapuas Hulu (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta agar pemerintah pusat tidak mengeluarkan larangan budidaya tanaman kratom untuk diperjualbelikan karena sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat khusus yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Tanaman kratom membantu ekonomi masyarakat, kalau kratom dilarang, apalagi yang mau dibuat orang Kapuas Hulu ini, kan kita sudah menjaga lingkungan kawasan hutan lindung dan taman nasional," kata Sutarmidji, saat kunjungan di Kecamatan Semitau Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Sutarmidji, wilayah Kapuas Hulu sangat luas dan lebih besar dari wilayah Provinsi Jawa Barat ditambah Banten dan hingga saat ini masyarakat Kapuas Hulu menggantungkan hidupnya dari penghasilan daun kratom.
Untuk diketahui luas wilayah Kapuas Hulu berdasarkan data kapuashulu kab.bps.go.id pada tahun 2022 yaitu sebesar 31.225,50 kilometer persegi (km2).
Dikatakan Sutarmidji, tanaman kratom memiliki nilai ekonomis dan terkenal hingga ke luar negeri.
Dia menyinggung terkait legalitas tanaman kratom dimana baru-baru ini beredar informasi bahwa tanaman tersebut, akan masuk pada kategori tanaman yang tidak boleh dibudidayakan apalagi diperjualbelikan.
Sedangkan tanaman kratom sangat banyak dibudidayakan di Kapuas Hulu dan masyarakat telah menggantungkan hidup tanaman tersebut.
"Sebagai besar masyarakat sudah menanam tanaman kratom dan masyarakat telah menikmati hasil dari daun kratom sebagai mata pencaharian dalam menyelamatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dia berharap agar pemerintah pusat tidak mengeluarkan aturan yang melarang tanaman kratom untuk dibudidayakan dan diperjualbelikan.
Di tempat terpisah, salah satu warga Kapuas Hulu Maria, ditemui ANTARA mengatakan daun kratom sangat membantu perekonomian keluarga, bahkan pada saat ekonomi menurun karena pandemi COVID-19, daun kratom menjadi penyelamatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Jika semua serba dilarang dari mana sumber pendapatan kami untuk ekonomi keluarga, harga karet murah sawit hanya kalangan tertentu, tapi kalau kratom semua masyarakat bisa menanam dan menikmati hasilnya," ucap Maria.
Hal senada dikatakan warga lain, Mohammad Riduan meminta agar kebijakan pemerintah dapat memihak kepada masyarakat kecil terutama masyarakat Kapuas Hulu yang menggantungkan hidup dari tanaman kratom.
"Kami hidup dari kratom bukan untuk mencari kekayaan, tetapi untuk ekonomi keluarga kami, jika kratom dilarang bagaimana nasib kami, apalagi saat ini harga karet sangat murah," katanya.
Sebagai masyarakat Kapuas Hulu, Riduan meminta pemerintah tidak melarang kratom.
"Kami minta jangan mengeluarkan aturan larangan kratom, tetapi kami berharap pemerintah hadir untuk legalitas kratom dan mengatur tata niaga tanaman kratom agar menumbuhkan ekonomi masyarakat," pintanya.
Dari data yang berhasil dihimpun dari berbagai pihak daun kratom di ekspor ke luar negeri dengan kisaran paling sedikit ratusan ton dalam sebulan yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu.