Sanggau (Antara Kalbar) - Satu tiang listrik di Jembatan Pak Kasih yang patah karena tertimpa kerangka tenda seusai Presiden Joko Widodo meninggalkan jembatan itu, sudah diganti dan terpasang seperti semula, pada Rabu (23/3).
    Pergantian itu tuntas dilaksanakan menjelang sore, bersamaan dilaksanakan pemasangan ulang belasan tiang listrik lain, yang sebelumnya dilepas karena dikhawatirkan mengganggu pendaratan helikopter Presiden Jokowi dan rombongan.
    "Ada satu tiang yang patah tertimpa tenda itu dan sudah diganti, termasuk juga tiang-tiang lain yang dilepas sudah dipasang juga," ujar salah seorang warga Pulau Tayan Barat,  yang akrab disapa Unggal Teropong.
    Pria yang membuka warung minuman ringan di kawasan bundaran jembatan itu menambahkan, tenda yang terbang itu, karena tiupan angin. Dan tak kurang sebanyak 10 gawang kecil, tenda bagian tengah yang roboh itu. Termasuk pula berbagai properti lainnya seperti kipas angin.
    "Pas helikopter berangkat sekitar 10 menit lah, angin langsung datang. Nah, kalau tak salah ada 10 gawang kecil tenda bagian tengah itu yang tumbang dan karena diikat ke tiang listrik itu, maka ikut patah juga," ungkpanya.   
   Senada ditambahkan, Purnawirawan salah seorang warga Pulau Tayan Barat lainnya mengatakan, kejadian tenda roboh itu begitu cepat dan tak bisa diselamatkan. "Begitu ada angin, tenda itu tumbang dan sempat tergantung. Namun, karena talinya kecil langsung jatuh ke sungai Kapuas dan hanyut," kenangnya.
    Pria yang akrab disapa Wawan ini mengaku, sempat mencegah warga lain yang akan membantu menahan tenda itu. Sebab, saat itu tiupan angin masih kencang, takut jika membahayakan. "Ada warga yang mau pergi ke jembatan untuk menahan tenda itu, tapi saya larang. Kan sangat berbahaya sekali, apalagi angin masih kencang bertiup," terangnya.
   Saat ini, kondisi tiang lampu penerangan umum di jembatan tersebut sudah terpasang seperti biasa. Termasuk pula tiang yang sudah diganti seperti yang sebelumnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016