Sanggau (Antara Kalbar) - Majelis Zikir Rasulullah SAW An Nur, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau resmi dibentuk di Keraton Suryanegara Sanggau ini. Proses pembentukan melalui sebuah rembug bersama, yang dihadiri ratusan orang tokoh agama dan alim ulama di Kota Sanggau.
    Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara Gusti Arman mengatakan, agama yang semestinya memberikan ajaran tentang perdamaian, karena penyalahgunaan tersebut. "Akhirnya semua dengan seenaknya diputar balik, seperti ayat-ayat kitab suci dipotong, sehingga tafsirannya menjadi macam-macam sesuai kepentingan politik mereka. Jadi semua itu karena ulah manusianya, bukan agama," ungkap pria yang akrab disapa Pak Teh ini.
    Untuk mencegah terbawa irama gendang pembawa paham gerakan radikal, ujar Raja Sanggau, masyarakat harus menyaring isu yang berkembang. Salah satunya dengan berpegang pada ayat-ayat kitab suci, khususnya Alquran.
    Sementara, Ustadzs Saftiar Saffareng mengungkapkan,  wawasan yang luas juga penting,  sebab tindakan radikalisme bersumber dari manusia. "Islam ini, agama yang menjunjung tinggi kebersamaan,  kerukunan dan saling menghormati antaragama lain. Tidak ada kekerasan dalam Islam," tegasnya.
    Dipaparkan, pembentukan Majelis Zikir Rasulullah SAW An Nur tersebut, merupakan sebuah wahana atau perkumpulan untuk belajar dan membahas serta mengkaji ayat-ayat Allah. Selain itu, upaya untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. "Tujuannya, untuk menjawab keresahan hati kita semua, selama ini tentang berbagai perkembangan zaman yang terjadi," ungkapnya.
    Adapun pengurus Majelis Zikir ini, terpilih sebagai ketua umum Drs H Fuad Khairul Anam dan sekretaris Abang Syofyan serta berbagai seksi lainnya.


Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016