Sanggau (Antara Kalbar) - Megahnya Jembatan Pak Kasih di Tayan, hanya bisa dinikmati pada siang hari semata. Berbanding terbalik jika malam hari, jembatan kebanggaan masyarakat Kalbar yang terletak di Kota Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau itu gelap gulita.
Pasalnya, hingga saat ini jembatan nomor dua terpanjang di Indonesia itu, lampu penerangan jalan umum (PJU) yang terpasang di sepanjang jembatan dan akses jalannya, tidak menyala.
Tak ayal, kawasan jembatan dan akses jalannya gelap gulita dan hanya diterangi lampu kendaraan yang melintas.
Akibat belum nyalanya lampu jalan itu, warga maupun pengguna jalan cemas dan was-was saat melintas.
Selain jadi rawan kecelakaan juga rawan tindak kejahatan.
"Terus-terang, kita takut sendirian kalau lewat malam mau menyeberang. Gelap sekali, hanya mengandalkan lampu kendaraan kita dan yang melintas. Kita juga cemas, takut tindakan kriminalitas," ujar Fera salah seorang warga Kota Tayan.
Selain dampaknya tindak kriminalitas, ujar Fera, namun juga rawan kecelakaan, terutama pada malam hari. Karena gelap sulit membuat penglihatan pengendara saat mengemudikan kendaraannya.
"Kalau bisa secepatnya lampu jalan jembatan ini difungsikan lagi, kasihan warga dan pengendara yang melintas selalu was-was kalau malam hari," ujarnya cemas.
Jembatan ini, merupakan satu-satunya akses transportasi darat yang untuk lalu lintas trans Kalimantan. Selain dilalui kendaraan pribadi, angkutan umum, juga banyak kendaraan berat yang melintas.
"Lalu lintas cukup padat sekali, siang maupun malam. Nah, jelas ini mesti menjadi perhatian pihak terkait," ujarnya.
Kondisi itu, tak jelas akan berlangsung hingga kapan. Sebab, PLN Sanggau hingga sekarang belum menerima pengajuan untuk mengaliri setrum ke PJU tersebut.
Demikian, pula Pemkab Sanggau belum menerima penyerahan pengurusan PJU jembatan tersebut.
"Sepengetahuan saya, tidak ada pengajuan yang masuk untuk PJU di jembatan itu. Memang sempat dinyalakan beberapa hari menjelang peresmian itu. Saya ini kebetulan bagian pelayanan pengajuan masyarakat untuk pemasangan baru, untuk jembatan itu belum ada pengajuan baik dari kontraktor maupun Pemkab Sanggau melalui instansi terkait," ujar salah seorang staff bagian pelayanan di PLN Area Sanggau, yang tak mau namanya disebutkan.
Terpisah Kepala Sub Bidang Pengendalian Aset pada Kantor DPKAD Sanggau, Robertus Saloi menegaskan, hingga sekarang belum ada penyerahan dari pihak kontraktor ke Pemkab Sanggau.
Sehingga pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk menangani PJU jembatan tersebut.
"Hingga ada penyerahan ke kita. Kalau diserahkan, kita siap untuk mengurusi lampu jalan jembatan tersebut. Tapi mungkin, karena masih masa perawatan, makanya belum ada penyerahan," tegasnya.
Ditambahkan, proses penyerahan pun tidak serta merta. Soalnya harus melalui mekanisme, karena harus dibukukan ke aset Pemkab Sanggau.
"Ada proses nya kalau hibah itu, nantinya akan tercatat sebagai aset Pemkab Sanggau," timpalnya.
Saloi memperkirakan, dengan kondisi lampu yang banyak demikian. Maka, tak kurang dua kilo watt hours (KWH) yang mesti dipasang.
"Lumayan banyak lampunya itu. Mungkin tak kurang dari dua KWH lah," ujarnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016