Pontianak (Antara Kalbar) - PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) akan menurunkan suku bunga kredit seiring rencana pemerintah untuk mengarahkan tingkat suku bunga kredit menjadi satu digit.
"Mungkin Juni nanti mulai turun," kata Dirut Bank Kalbar Sudirman HMY saat dihubungi di Pontianak, Senin, seraya menambahkan ada sejumlah pertimbangan sebelum menurunkan bunga kredit.
Diantaranya, untuk tahap awal yang bakal diturunkan adalah bunga dana terlebih dahulu seperti deposito. Ia menjelaskan, penyimpanan dana di deposito ada yang menggunakan jangka waktu tertentu. "Misal tiga bulan, ada juga yang sampai 24 bulan. Ini yang harus dipertimbangkan pula," ujar Sudirman.
Saat ini, Bank Kalbar sudah menurunkan bunga kredit untuk sektor usaha konstruksi. "Kalau sebelumnya 13 persen, sekarang hanya 11,5 persen," kata dia.
Ia mengakui, penurunan bunga kredit akan mempengaruhi kinerja Bank Kalbar. "Tetapi nanti pada Juni akan ada revisi," kata Sudirman.
Tahun ini, Bank Kalbar juga akan memperbesar porsi untuk kredit produktif. Dari semua 27 persen, menjadi 30 persen dari total kredit yang dikucurkan.
Meski mengalami pelambatan ekonomi, kinerja Bank Kalbar tahun lalu cukup baik. Tercatat laba bersih tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,25 persen dari Rp262 miliar pada 2014 menjadi Rp289 miliar.
Dalam rapat umum pemegang saham tahun buku 2015, disepakati bahwa pembagian dividen atas hasil usaha Bank Kalbar sebesar Rp130 miliar akan didistribusikan ke seluruh pemegang saham sesuai komposisi masing-masing.
Aset tahun 2015 sebesar Rp13,035 triliun atau tumbuh 16,20 persen dibanding 2014 sebesar Rp11,215 triliun.
Dana pihak ketiga sebesar Rp10,907 triliun, tumbuh 16,59 persen dibanding 2014 sebesar Rp9,355 triliun. Kredit atau pembiayaan tumbuh 10,70 persen dari Rp8,148 triliun menjadi Rp9,020 triliun. Non performing loan (NPL) gross tercatat 0,56 persen sedangkan NPL Nett 0,12 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Mungkin Juni nanti mulai turun," kata Dirut Bank Kalbar Sudirman HMY saat dihubungi di Pontianak, Senin, seraya menambahkan ada sejumlah pertimbangan sebelum menurunkan bunga kredit.
Diantaranya, untuk tahap awal yang bakal diturunkan adalah bunga dana terlebih dahulu seperti deposito. Ia menjelaskan, penyimpanan dana di deposito ada yang menggunakan jangka waktu tertentu. "Misal tiga bulan, ada juga yang sampai 24 bulan. Ini yang harus dipertimbangkan pula," ujar Sudirman.
Saat ini, Bank Kalbar sudah menurunkan bunga kredit untuk sektor usaha konstruksi. "Kalau sebelumnya 13 persen, sekarang hanya 11,5 persen," kata dia.
Ia mengakui, penurunan bunga kredit akan mempengaruhi kinerja Bank Kalbar. "Tetapi nanti pada Juni akan ada revisi," kata Sudirman.
Tahun ini, Bank Kalbar juga akan memperbesar porsi untuk kredit produktif. Dari semua 27 persen, menjadi 30 persen dari total kredit yang dikucurkan.
Meski mengalami pelambatan ekonomi, kinerja Bank Kalbar tahun lalu cukup baik. Tercatat laba bersih tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,25 persen dari Rp262 miliar pada 2014 menjadi Rp289 miliar.
Dalam rapat umum pemegang saham tahun buku 2015, disepakati bahwa pembagian dividen atas hasil usaha Bank Kalbar sebesar Rp130 miliar akan didistribusikan ke seluruh pemegang saham sesuai komposisi masing-masing.
Aset tahun 2015 sebesar Rp13,035 triliun atau tumbuh 16,20 persen dibanding 2014 sebesar Rp11,215 triliun.
Dana pihak ketiga sebesar Rp10,907 triliun, tumbuh 16,59 persen dibanding 2014 sebesar Rp9,355 triliun. Kredit atau pembiayaan tumbuh 10,70 persen dari Rp8,148 triliun menjadi Rp9,020 triliun. Non performing loan (NPL) gross tercatat 0,56 persen sedangkan NPL Nett 0,12 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016