Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 50 peserta dan 10 orang pendamping ikut serta pada pelatihan menulis cerita pendek (cerpen) dan esay yang diselenggarakan Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Singkawang.
Menurut Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Singkawang, Darnila, Selasa, tujuan pelatihan menulis cerpen dan esay ini untuk memberikan pengetahuan kepada siswa siswi SMA/SMK tentang bagaimana menulis cerpen yang benar.
Darnila menilai, bahwa siswa siswi SMA/SMK di Kota Singkawang perlu diberikan kegiatan yang bermanfaat, yang berhubungan dengan Perpustakaan yaitu menulis. Karena itu, ia berharap bahwa menulis itu perlu dengan berpedoman membaca buku.
"Sehingga mereka (siswa siswi) ramai datang ke sini untuk menimba ilmu," harapnya.
Pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini, lantaran akhir dari kegiatan ini, pihaknya akan membuat suatu wadah di Perpustakaan, untuk siswa siswi berkumpul dan berdiskusi.
"Alhamdulillah, Pak Dedi Aliakbar, dari Balai Bahasa Provinsi Kalbar sekaligus pembicara kita dari kegiatan ini bersedia untuk membimbing anak-anak lewat group sosial media seperti Facebook. Sehingga, siswa yang mengalami kesulitan dalam penulisan, bisa bergabung di sosial media itu.," katanya.
Menurut Darnila, banyak tawaran dari Perpustakaan Nasional maupun Provinsi untuk lomba menulis cerpen. Bahkan, pengumuman itu pun sudah pihaknya pajang di Perpustakaan Singkawang. Sayangnya, peserta dari Singkawang sangat minim.
"Pernah ada, dan itu cuma satu siswa dari MAN Model Singkawang yang ikut mewakili Kalbar, tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu," pungkasnya.
Bahkan, sewaktu pihaknya membuka penerimaan pendaftaran, tidak ada satu pun siswa yang mendaftar. Sehingga, untuk menjaring bakat-bakat ini, pihaknya akan bekerja sama dengan forum anak Singkawang dibawah binaan BPMPKB kota setempat untuk menggugah teman-temannya ikut serta dalam pelatihan-pelatihan yang akan pihaknya wadahi kelak.
"Ke depan, kita akan mewadahi mereka agar mereka lebih terarah. Akan kita invetarisir anak-anak yang memiliki bakat," tambahnya.
Pihaknya sendiri akan memilah cerpen-cerpen anak-anak untuk dibukukan dan dijadikan koleksi daerah Singkawang. Baik itu yang bersifat sejarah, cerita-cerita pahlawan yang belum terkumpulkan, karena selama ini Singkawang belum punya.
"Yang ada baru Kabupaten Sambas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Menurut Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Singkawang, Darnila, Selasa, tujuan pelatihan menulis cerpen dan esay ini untuk memberikan pengetahuan kepada siswa siswi SMA/SMK tentang bagaimana menulis cerpen yang benar.
Darnila menilai, bahwa siswa siswi SMA/SMK di Kota Singkawang perlu diberikan kegiatan yang bermanfaat, yang berhubungan dengan Perpustakaan yaitu menulis. Karena itu, ia berharap bahwa menulis itu perlu dengan berpedoman membaca buku.
"Sehingga mereka (siswa siswi) ramai datang ke sini untuk menimba ilmu," harapnya.
Pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini, lantaran akhir dari kegiatan ini, pihaknya akan membuat suatu wadah di Perpustakaan, untuk siswa siswi berkumpul dan berdiskusi.
"Alhamdulillah, Pak Dedi Aliakbar, dari Balai Bahasa Provinsi Kalbar sekaligus pembicara kita dari kegiatan ini bersedia untuk membimbing anak-anak lewat group sosial media seperti Facebook. Sehingga, siswa yang mengalami kesulitan dalam penulisan, bisa bergabung di sosial media itu.," katanya.
Menurut Darnila, banyak tawaran dari Perpustakaan Nasional maupun Provinsi untuk lomba menulis cerpen. Bahkan, pengumuman itu pun sudah pihaknya pajang di Perpustakaan Singkawang. Sayangnya, peserta dari Singkawang sangat minim.
"Pernah ada, dan itu cuma satu siswa dari MAN Model Singkawang yang ikut mewakili Kalbar, tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu," pungkasnya.
Bahkan, sewaktu pihaknya membuka penerimaan pendaftaran, tidak ada satu pun siswa yang mendaftar. Sehingga, untuk menjaring bakat-bakat ini, pihaknya akan bekerja sama dengan forum anak Singkawang dibawah binaan BPMPKB kota setempat untuk menggugah teman-temannya ikut serta dalam pelatihan-pelatihan yang akan pihaknya wadahi kelak.
"Ke depan, kita akan mewadahi mereka agar mereka lebih terarah. Akan kita invetarisir anak-anak yang memiliki bakat," tambahnya.
Pihaknya sendiri akan memilah cerpen-cerpen anak-anak untuk dibukukan dan dijadikan koleksi daerah Singkawang. Baik itu yang bersifat sejarah, cerita-cerita pahlawan yang belum terkumpulkan, karena selama ini Singkawang belum punya.
"Yang ada baru Kabupaten Sambas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016