Ngabang, Kalbar (Antara Kalbar) - Kepolisian Sektor Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, mengungkapkan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di Kota Ngabang, mendapat perhatian serius aparat keamanan.
Kapolsek Ngabang Kompol Sriharyanto, di Ngabang, Senin menegaskan, khusus untuk SMKN 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang menjadi perhatian khusus dalam pengamanan.
Karena dua sekolah tersebut, ujian nasional berbasis komputer. Di samping pengamanan pelaksanaan ujian, juga pengamanan piranti lunak unit komputer agar UN selesai, berjalan dengan baik tidak terganggu hal-hal non-teknis.
"Kami menurunkan personel, turunkan di tempat. Saat malam ada empat personel, siang ada dua personel berpakaian preman untuk memantau ujian. Pengamanan pun berlangsung selama 24 jam," kata Kapolsek.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Landak, Jongki menyatakan peserta ujian nasional tingkat SMA/sederajat di daerah tersebut sebanyak 4.169 siswa.
Di antara sekolah yang ada, dua sekolah untuk pertama kalinya menggelar UNBK yakni SMK Negeri 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang.
"Kita tahun ini memang sangat memperhatikan UNBK di dua sekolah yang melaksanakan yakni SMKN 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang," katanya.
Menurut sia, perbedaan sistem ujian komputer dengan manual adalah masalah waktu yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan per paket peserta ujian.
"Jika satu mata pelajaran jumlah 160 menit dengan target 120 menit, lebih dari waktu itu tidak ada perpanjangan waktu," katanya, di sela meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Ngabang.
Sedangkan untuk sekolah lain yang masih ujian secara manual sistem paket soal dengan lembar soal dan lembar jawaban serta lembar komputer, karena dengan koreksi sistem komputer.
"Paket soal masing-masing disesuaikan dengan jumlah peserta dalam ruangan," katanya.
Sementara untuk pendistribusian soal, baik dari pusat maupun provinsi tidak ada masalah. Kemudian dari provinsi ke kabupaten hingga ke subrayon. "Jadi dengan estafet. Sistem pengamanan juga berlapis. Dari provinsi ke kabupaten dikawal polisi dari di Polda dan dari kabupaten ke subrayon dikawal Polres dan Polsek yang ada di Landak," kata dia lagi.
Kepala SMKN 1 Ngabang, Dominikus Dasit mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan UNBK tersebut.
"Kami sudah mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan UNBK tersebut seperti komputer," katanya.
Menurut dia, masing-masing ruangan pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Ngabang tersebut disiapkan perangkat komputer cadangan sekitar 40 unit. "Sebab komputer yang terpakai nanti dalam satu ruangan ada 32 unit sampai 35 unit dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 282 peserta," katanya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan UNBK itu, minimal SMKN 1 Ngabang harus mempunyai tiga server. Satu server maksimal menampung 40 komputer.
"Kami buat tiga server dan masing-masing server ada tiga sesi dalam pelaksanaan UNBK. Untuk sesi pertama dimulai pukul 07.30-09.30 WIB, sesi kedua pukul 11.00-12.30 WIB dan sesi ketiga pukul 14.00-jam 16.00 WIB," jelasnya.
(T.N005/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Kapolsek Ngabang Kompol Sriharyanto, di Ngabang, Senin menegaskan, khusus untuk SMKN 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang menjadi perhatian khusus dalam pengamanan.
Karena dua sekolah tersebut, ujian nasional berbasis komputer. Di samping pengamanan pelaksanaan ujian, juga pengamanan piranti lunak unit komputer agar UN selesai, berjalan dengan baik tidak terganggu hal-hal non-teknis.
"Kami menurunkan personel, turunkan di tempat. Saat malam ada empat personel, siang ada dua personel berpakaian preman untuk memantau ujian. Pengamanan pun berlangsung selama 24 jam," kata Kapolsek.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Landak, Jongki menyatakan peserta ujian nasional tingkat SMA/sederajat di daerah tersebut sebanyak 4.169 siswa.
Di antara sekolah yang ada, dua sekolah untuk pertama kalinya menggelar UNBK yakni SMK Negeri 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang.
"Kita tahun ini memang sangat memperhatikan UNBK di dua sekolah yang melaksanakan yakni SMKN 1 Ngabang dan SMK Maniamas Ngabang," katanya.
Menurut sia, perbedaan sistem ujian komputer dengan manual adalah masalah waktu yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan per paket peserta ujian.
"Jika satu mata pelajaran jumlah 160 menit dengan target 120 menit, lebih dari waktu itu tidak ada perpanjangan waktu," katanya, di sela meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Ngabang.
Sedangkan untuk sekolah lain yang masih ujian secara manual sistem paket soal dengan lembar soal dan lembar jawaban serta lembar komputer, karena dengan koreksi sistem komputer.
"Paket soal masing-masing disesuaikan dengan jumlah peserta dalam ruangan," katanya.
Sementara untuk pendistribusian soal, baik dari pusat maupun provinsi tidak ada masalah. Kemudian dari provinsi ke kabupaten hingga ke subrayon. "Jadi dengan estafet. Sistem pengamanan juga berlapis. Dari provinsi ke kabupaten dikawal polisi dari di Polda dan dari kabupaten ke subrayon dikawal Polres dan Polsek yang ada di Landak," kata dia lagi.
Kepala SMKN 1 Ngabang, Dominikus Dasit mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan UNBK tersebut.
"Kami sudah mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan UNBK tersebut seperti komputer," katanya.
Menurut dia, masing-masing ruangan pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Ngabang tersebut disiapkan perangkat komputer cadangan sekitar 40 unit. "Sebab komputer yang terpakai nanti dalam satu ruangan ada 32 unit sampai 35 unit dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 282 peserta," katanya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan UNBK itu, minimal SMKN 1 Ngabang harus mempunyai tiga server. Satu server maksimal menampung 40 komputer.
"Kami buat tiga server dan masing-masing server ada tiga sesi dalam pelaksanaan UNBK. Untuk sesi pertama dimulai pukul 07.30-09.30 WIB, sesi kedua pukul 11.00-12.30 WIB dan sesi ketiga pukul 14.00-jam 16.00 WIB," jelasnya.
(T.N005/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016