Sungai Raya, Kalbar (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bersama TNI dan Polri serta pihak terkait lainnya menggelar latihan bersama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di kabupaten itu.

"Apa yang kita laksanakan ini untuk melakukan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, khususnya personil baik dari TNI, Polri, dan juga sipil seperti Manggala Agni, BPBD, dan SAR, pemadam kebakaran swasta, serta kelompok masyarakat peduli api," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus di Sungai Raya, Kamis.

Terkait latihan tersebut, dia meminta kesiagaan dari semua pihak, dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan. Karena katanya, untuk mengantisipasi itu bukan hanya menjadi tugas dari Polisi, TNI atau pemerintah, namun yang lebih penting adalah kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan.

Disamping itu, katanya juga dilihat sarana dan prasarana perlengkapan pendukung dalam melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Melalui kegiatan ini, ke depannya apabila terjadi musibah kebakaran hutan dan lahan, maka kita sudah memiliki personil yang siap untuk menangani musibah tersebut," jelasnya.

Atas nama Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya, dirinya sangat apresiasi program ini, sehingga dapat terlaksana yang mana kegiatan adalah program dari Mabes TNI, bersama Kodam XII/Tpr.

"Semoga dengan kegiatan ini dapat memberikan motivasi dalam rangka menyikapi permasalahan-permasalahan musibah, khususnya musibah kebakaran hutan dan lahan khususnya di Kubu Raya, dan Kalbar pada umumnya," katanya.

Diharapkannya, tahun ini Kubu Raya tidak ada lagi titik api, karena pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan kepada masyarakat.

"Kita sudah melarang masyarakat untuk tidak membakar lahan. Namun disisi lain pihaknya tetap memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana caranya membuka lahan dengan sistem ramah lingkungan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Dandim 1207/BS Pontianak, Kolonel Jacky Areisetanto menyebutkan peran TNI dalam riil saat ini sudah melakukan kerjasama dengan instansi terkait, serta kelompok masyarakat, termasuk juga dengan badan usaha yang ada di wilayah teritorial.

"Kita juga ada tim patroli terpadu yang beranggotakan Babinsa, Babinkamtibmas, Manggala Agni yang ditambah dengan masyarakat peduli api yang dilakukan secara rutin setiap hari ke tempat-tempat potensi api seperti di tanah yang kering, dan sangat kering yang di plot dengan bendera merah, dan pakai GPS yang kemudian di data," jelasnya.

Selain itu, katanya tanah yang agak kering dan berpotensi api akan di plot dengan bendera kering. Kemudian di cek sumber-sumber air apabila terjadi kebakaran para petugas dapat mencari air untuk menyemprot titik-titik api.

"Tim ini juga akan bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak membakar lahan saat akan membuka ladang baru," kata .

Pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada perusahaan-perusahaan untuk membuat blocking kanal, sehingga tanah gambut menjadi dingin, serta menyarankan kepada perusahaan untuk membentuk tim siaga api.

"Kami juga selalu memantau melalui satelit BMKG yang setiap hari di update dari pagi hingga sore, sehingga kalau ada hot spot di wilayah Kubu Raya di koordinat sekian, dan seluruh Danramil memiliki Android sehingga bisa langsung terpantau," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016