Pontianak (Antara Kalbar) - PT Sucofindo memberikan kesempatan kepada UMKM Kalimantan Barat menjadi mitra binaan mereka sebagai upaya membantu program pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan wirausaha.
"Kita memiliki program PKBL dengan memberikan pinjaman modal usaha kepada para mitra binaan kita. Alhamdulillah sejak tahun 1991 sampai sekarang kita terus menjalankan program itu dan terus memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk menjadi mitra binaan kita," kata Pelaksana PKBL PT Sucofindo Pontianak, Satria di Sungai Raya, Minggu.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga sedang mencari mitra binaan baru, sehingga bagi pelaku usaha yang telah menjalankan usahanya minimal satu tahun, memiliki catatan pembukuan usaha dan mengajukan proposal pinjaman dana, maka akan langsung diproses.
"Kita akan memberikan kesempatan bagi semua pelaku usaha, jika mereka memenuhi persyaratan, kita akan memberikan pinjaman modal usaha dengan plafon dana mulai dari Rp1 juta sampai Rp50 juta, untuk pinjaman tahap pertama. Kita akan memberikan kesempatan pinjaman sebanyak tiga kali kepada mitra binaan, dengan peningkatan jumlah pinjaman setiap kali pengajuan tambahan modal," tuturnya.
Satria menambahkan, bagi mitra binaan yang dinilai usahanya berkembang dan lancar melakukan pengembalian pinjaman, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada para mitra binaan terpilih untuk mendapatkan pelatihan wirausaha keluar kota, seperti yang dilakukan pihaknya pada 30 mitra binaan se-Indonesia yang mendapatkan pelatihan wirausaha di Bali, belum lama ini.
"Kegiatan itu menjadi agenda rutin tahunan, dimana dari 18 cabang Sucofindo yang mengelola PKBL, kita memberikan kesempatan pada 30 mitra binaan kita untuk mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas dan kemampuan usaha mereka yang kita laksanakan di Bali selama tiga hari, belum lama ini," katanya.
Selaku tuan rumah, dirinya merasa berterimakasih kepada kepala bidang PKBL Sucofindo yang mempercayakan pihaknya sebagai tuan rumah pada kegiatan tahun ini.
Sebelumnya, Kepala program PKBL PT Sucofindo Eka Abdullah, mengatakan, pihaknya merasa perlu memberikan kesempatan bagi mitra binaan untuk meningkatkan kapasitasnya agar bisa lebih siap dan mantap dalam menghadapi persaingan global dunia usaha, seperti pada MEA saat ini.
"Sejauh ini kita mengetahui bahwa UKM merupakan tulang punggung dari ekonomi suatu negara, terutama disaat krisis, UKM masih bisa eksis. Namun, permasalahan yang ada saat ini adalah dibidang marketing dan pemasaran, dimana masih banyak UKM kita yang masih lemah dalam hal itu, makanya dalam kesempatan ini, kita berusaha mencoba untuk memberikan masukan bagi peserta dalam memberikan solusi dari berbagai masalah dalam usahanya," katanya.
Eka menjelaskan, PT Sucofindo (Persero) sebagai BUMN telah melaksanakan program kemitraan dengan Usaha Kecil dan Koperasi sejak tahun 1992, dengan suatu konsep pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait yang berkompeten di bidangnya.
"Melalui program pembinaan dan pemberdayaan yang dilaksanakan secara konsisten kepada usaha kecil dan koperasi terbukti telah memberikan apresiasi terhadap perbaikan kinerja usaha kecil dan koperasi, sehingga nantinya diharapkan akan muncul Usaha Kecil dan Koperasi yang tangguh dan didukung oleh jaringan usaha dan sistem informasi yang memadai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kita memiliki program PKBL dengan memberikan pinjaman modal usaha kepada para mitra binaan kita. Alhamdulillah sejak tahun 1991 sampai sekarang kita terus menjalankan program itu dan terus memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk menjadi mitra binaan kita," kata Pelaksana PKBL PT Sucofindo Pontianak, Satria di Sungai Raya, Minggu.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga sedang mencari mitra binaan baru, sehingga bagi pelaku usaha yang telah menjalankan usahanya minimal satu tahun, memiliki catatan pembukuan usaha dan mengajukan proposal pinjaman dana, maka akan langsung diproses.
"Kita akan memberikan kesempatan bagi semua pelaku usaha, jika mereka memenuhi persyaratan, kita akan memberikan pinjaman modal usaha dengan plafon dana mulai dari Rp1 juta sampai Rp50 juta, untuk pinjaman tahap pertama. Kita akan memberikan kesempatan pinjaman sebanyak tiga kali kepada mitra binaan, dengan peningkatan jumlah pinjaman setiap kali pengajuan tambahan modal," tuturnya.
Satria menambahkan, bagi mitra binaan yang dinilai usahanya berkembang dan lancar melakukan pengembalian pinjaman, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada para mitra binaan terpilih untuk mendapatkan pelatihan wirausaha keluar kota, seperti yang dilakukan pihaknya pada 30 mitra binaan se-Indonesia yang mendapatkan pelatihan wirausaha di Bali, belum lama ini.
"Kegiatan itu menjadi agenda rutin tahunan, dimana dari 18 cabang Sucofindo yang mengelola PKBL, kita memberikan kesempatan pada 30 mitra binaan kita untuk mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas dan kemampuan usaha mereka yang kita laksanakan di Bali selama tiga hari, belum lama ini," katanya.
Selaku tuan rumah, dirinya merasa berterimakasih kepada kepala bidang PKBL Sucofindo yang mempercayakan pihaknya sebagai tuan rumah pada kegiatan tahun ini.
Sebelumnya, Kepala program PKBL PT Sucofindo Eka Abdullah, mengatakan, pihaknya merasa perlu memberikan kesempatan bagi mitra binaan untuk meningkatkan kapasitasnya agar bisa lebih siap dan mantap dalam menghadapi persaingan global dunia usaha, seperti pada MEA saat ini.
"Sejauh ini kita mengetahui bahwa UKM merupakan tulang punggung dari ekonomi suatu negara, terutama disaat krisis, UKM masih bisa eksis. Namun, permasalahan yang ada saat ini adalah dibidang marketing dan pemasaran, dimana masih banyak UKM kita yang masih lemah dalam hal itu, makanya dalam kesempatan ini, kita berusaha mencoba untuk memberikan masukan bagi peserta dalam memberikan solusi dari berbagai masalah dalam usahanya," katanya.
Eka menjelaskan, PT Sucofindo (Persero) sebagai BUMN telah melaksanakan program kemitraan dengan Usaha Kecil dan Koperasi sejak tahun 1992, dengan suatu konsep pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait yang berkompeten di bidangnya.
"Melalui program pembinaan dan pemberdayaan yang dilaksanakan secara konsisten kepada usaha kecil dan koperasi terbukti telah memberikan apresiasi terhadap perbaikan kinerja usaha kecil dan koperasi, sehingga nantinya diharapkan akan muncul Usaha Kecil dan Koperasi yang tangguh dan didukung oleh jaringan usaha dan sistem informasi yang memadai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016